SAMARINDA KOTA. Pendidikan menjadi bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat. Lantaran mampu membawa kemajuan dalam menciptakan pembangunan nasional dari berbagai aspek baik dari politik, ekonomi, sosial, budaya hingga pertahanan dan keamanan. Dengan pengetahuan yang berlandaskan pada nilai-nilai filosofis dan sesuai dengan ideologi Pancasila.
Sehingga memiliki keingintahuan akan Ilmu Pengetuan dan Teknologi (IPTEK) juga merupakan salah satu wujud dalam bela negara. hal ini seperti yang diungkapkan Dosen Jurusan Administrasi Publik Fakulta Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman (Unmul) Thalita Rifda Khaerani. Katanya, dalam kehidupan sehari-hari, bentuk bela negara dapat dilihat dari hal-hal sederhana.
“Contoh displin waktu, membayar pajak, bekerja keras dan memiliki kepedulian dalam menolong sesama, menggunakan dan bangga produk-produk lokal Indonesia,” sebutnya.
Sehingga ia menggaris bawahi akan pentingnya pendidikan sebagai bentuk bela negara. Sebab dengan memiliki wawasan dapat merubah pandangan masyarakat menjadi lebih luas dan berperan dalam menyadarkan masyarakat untuk ikut berpatisipasi dalam menyumbang pemikiran serta berani mengkritiasi tindakan pemerintah apabila terdapat hal yang menyimpang.
“Contoh masyarakat yang awam terhadap hukum pada akhirnya mengetahui lingkup hukum apa saja sehingga tidak lagi menutup mata jika ada kerancuan,” ungkap Thalita.
Ia juga menyebut untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat memerlukan pendidikan. Dalam hal ini tenaga pengajar dapat melakukan riset dalam menemukan solusi. Baik dari sektor pemerintahan maupun permasalahan publik, serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah apabila terdapat ketimpangan dalam pelaksanaannya bagi masyarakat. Bagi Thalita menyadarkan masyarakat Indonesia dalam melestarikan literasi juga terus digalakkan dengan berinovasi dan mengandalkan kreatifitas dalam menyebarkan informasi pengetahuan.
“Maka dari itu sudah seharusnya masyarakat sadar akan pentingnya pendidikan bagi negara,” tuturnya.
Selain meningkatkan kualitas SDM yang ada di Indonesia, pendidikan juga dapat merubah perilaku bahkan mengurangi adanya pelanggaran dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Menurut Thaliat pendidikan di era saat ini sudah banyak mengalami perubahan serta peningkatan yang pesat. Sehingga mempermudah para pelajar dan mahasiswa untuk memperoleh informasi dan edukasi, dengan memanfaatkan teknologi dengan baik dan sebagaimana mestinya.
“Masyarkaat dapat memilih pekerjaan yang dibidanginya, mengikuti pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengembangan diri sesuai profesi yang dibidangi,” jelasnya.
Selain itu, pendidikan juga menjadi sarana dalam menanamkan karakter anak bangsa sehingga dapat memajukan peradaban bangsa dan mampu bersaing dengan negara lain. Sesuai dengan butir-butir dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam hal ini, dengan aktif di dunia pendidikan juga dapat berdampak pada generasi penerus bangsa menjadi lebih baik.
“Pendidikan tidak pernah berakhir, dengan adanya pendidikan, masyarakat dapat mengembangkan potensi masyarakat dalam hal kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan dengan baik serta memiliki rasa tanggung jawab,” pungkasnya. (hun/nha)