SAMARINDA. Hingga saat ini masih ada beberapa ditemukan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Meski banyak di antara para ODGJ yang berkeliaran tak membuat onar, namun sebagian lainnya dinilai kerap mengganggu aktivitas masyarakat umum.
Atas hal ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti mengakui pihaknya sudah beberapa kali mengajukan penanganan ODGJ, agar perawatannya di RSJD Atma Husada, Samarinda. Namun hal ini tidak bisa bertahan lama, lantaran para pengidapnya sering kambuh.
“Kalau perhatian dari keluarga minim, penyakitnya kembali kambuh. Tapi biasanya dua sampai tiga minggu biasanya pulang sendiri, ” ujar Puji.
Ia mengakui saat ini dari Dinas Sosial Kota Samarinda sudah cukup tanggap dalam menanggapi aduan masyarakat. Terutama saat ODGJ yang meresahkan dan mengganggu masyarakat.
“Sudah cukup tanggaplah karena kalau ada yang mengganggu pasti ditertibkan,” jelas Puji.
Hanya saja Politisi Demokrat ini mengakui kerja sejumlah instansi terkait terbatas dengan alokasi anggaran. Sehingga Pemkot Samarinda masih sangat kesulitan dalam memberikan pelayanan pengobatan atau tempat khusus yang dapat menampung ODGJ.
“Sekalipun kita punya rumah singgah, tapi itu juga dengan anggaran terbatas,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang ia terima, saat ini hanya ada 7 orang yang dirawat. Namun menurutnya harus tetap menyiapkan tempat tinggal. “Termasuk menyiapkan makan minum, pengobatan karena dia ODGJ. Karena mau memulangan mereka terkadang sulit, karena banyak yang tidak punya KTP, ” pungkasnya. (adv/hun/nha)