SAMARINDA KOTA. Belakangan ini kasus gagal ginjal akut menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orangtua. Bagaimana tidak, lantaran sudah banyak kasus menelan nyawa anak-anak.
Memang harus diakui saat ini musim pancaroba dengan pergantian cuaca yang ekstrem, kerap menghancurkan pertahanan imun tubuh. Namun dengan ditemukannya kasus balita gagal ginjal akut yang diteliti tercemar etilen glikol dan dietilen glikol, membuat seluruh apotek dan tenaga kesehatan (nakes) diminta untuk tidak lagi memberikan obat-obat sirop pada anak.
Hal ini juga menjadi perhatian Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Suriani. Ia pun meminta agar masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah pusat, khususnya yang mengatur tentang konsumsi obat sirop. Sebab diketahui saat ini hanya ada beberapa jenis sirop yang diizinkan untuk dijual belikan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM).
“Namun yang terpenting adalah peranan dari para orangtua agar tidak sembarangan memberikan obat kepada anaknya,” ujar Suriani. Jika memang menemukan ada gejala pada anak, seharusnya langsung di bawa ke rumah sakit terdekat. Sehingga penyakitnya bisa lebih cepat diketahui dan tertangani.
“Jika ada muncul gejala anak tidak kencing, langsung periksakan anak ke dokter jangan tunda-tunda,” tutur Surianai. Tak lupa ia juga meminta kepada tenaga kesehatan (nakes) untuk tidak melanggar kebijakan pemerintah pusat. Terutama dalam pembuatan resep obat cair pada anak.
“Nakes sebisa mungkin memberikan medukasi orang tua agar dapat memahami penyakit ini dan jangan sampai memberikan obat sirop agar lebih aman saat ini,” pungkasnya. (hun/rin)