SAMARINDA. Sosialisasi Indeks Demokrasi Indonesia dengan tema Merajut Konsolidasi Demokrasi, Menyongsong IKN dan Kaltim sebagai Barometer Demokrasi Nasional, dibuka Gubernur Kaltim Isran Noor di Ballroom Hotel Grand Senyiur, Balikpapan Rabu (2/11) kemarin.
Isran mengatakan, atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Kaltim, dirinya mengucapkan selamat atas dilaksanakannya kegiatan ini. “Tadi sudah dilaporkan oleh Kepala Badan Kesbangpol, Indeks Demokrasi Kaltim naik. Walaupun tidak dalam posisi pertama, tapi untuk di luar Pulau Jawa, maka Kaltim itu ada (juaranya/prestasinya). Jadi urutannya itu DKI Jakarta, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, baru Kaltim. Dalam jumlah penduduk Kaltim itu paling sedikit ada 10 persen dari penduduk Jawa Tengah. Dalam dunia demokrasi, saya tidak tau kriteria dalam penilaian dalam tingkat indeks demokrasi, tentu banyak hal yang kita perlu sosialisasikan,” ungkapnya.
Lanjutnya, apa saja yang menjadi unsur dan konten penilaian indeks demokrasi harus dibahas dalam kegiatan sosialisasi ini. “Maka dalam kegiatan sosialisasi ini nanti dibahas apa saja yang menjadi perhatian konten dari sebuah penilaian indeks demokrasi,” terangnya.
Kemudian pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam pemilihan kepala daerah mulai provinsi dan kabupaten/kota, kegiatan-kegiatan legislatif daerah dan pusat. Ketika yang dinilai itu jumlah pemilihnya itu banyak, tidak bisa dijadikan sebuah indeks.
“Jadi harus dicari, maka rumuskan di tempat ini, sampaikan kepada kita, mana yang di evaluasi dan bentukan kriterianya seperti apa ditingkatkan,” tuturnya.
Jadi prestasi-prestasi seperti ini tentu pantas untuk disyukuri dan dikembangkan. “Saya minta Kesbangpol untuk mempunyai data berapa banyak organisasi masyarakat yang bernuansa demokrasi, karena pemilihan ketua itu disepakati anggotanya, itu adalah indeks demokrasi masyarakat secara mikro,” terangnya.
Meskipun banyaknya ormas di Kaltim namun tidak pernah terjadi konflik Sara. Tidak ada persaingan antar kekuatan ormas. Padahal Kaltim disamping penduduknya yang heterogen, asal usul, adat istiadat beda-beda tapi damai.
“Seluruh Kalimantan yang paling damai adalah Kaltim. Alhamdulillah di Kaltim penduduknya heterogen tapi tetap damai. Kesadaran untuk berdampingan bersama walaupun berbeda-beda suku itu merupakan esensi sebuah demokrasi. Itulah yang perlu kita syukuri dan banggakan,” pungkasnya. (mrf/nha)