SAMARINDA KOTA. Meski saat ini memasuki musim penghujan, namun kesiapsiagaan menghadapi bahaya kebakaran lahan tetap harus dilakukan. Hal inilah yang dilakukan sejumlah relawan bersama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Disdamkar Samarinda, TNI dan Polri, Jumat (4/11).
Bertempat di posko 8 Disdamkar di Jalan Sultan Sulaiman, Pelita VIII, Sambutan, dilakukan simulasi penanganan kebakaran lahan. Simulasi diawali dengan penjelasan tentang kebakaran lahan oleh pemateri dari BPBD, Disdamkar dan TNI.
Setelah itu, diperagakan cara penanganan kebakaran lahan menggunakan median ban bekas dan rumput liar yang tumbuh disekitar lokasi kegiatan. Praktik ini penting dilakukan agar peserta dapat mengerti cara memadamkan api saat kebakaran lahan terjadi.
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso mengatakan, penyebab kebakaran lahan bisa karena ulah manusia atau faktor lainnya yaitu kekeringan dalam jangka waktu yang panjang.
“Kebanyakan kebakaran lahan. yang terjadi karena ulah manusia. Baik itu disangaja maupun tidak. Jarang sekali kita dengar karena kejadian alam,” kata Suwarso.
Pencegahan karhutla menjadi prioritas dari awal. Ada beberapa yang sudah kami lakukan, yaitu membuat peta rawan kebakaran sebagai aktivitas di lapangan, patroli di lapangan yang dibantu TNI, kepolisian dan masyarakat dan membentuk serta membina Masyarakat Peduli Api (MPA).
“Penanganan karhutla berbeda dengan penanganan kebakaran permukiman. Untuk itu, perlu diketahui tekhnik pemadaman dan jenis peralatan yang digunakan, di simulasi inilah, kami memperkenalkannya kepada para relawan,” kata Suwarso.
Sementara itu, Sabran ketua relawan Pm Noor City yang mengikuti kegiatan tersebut sangat senang dengan diperkenalkannya cara pemadaman karhutla.
Menurutnya, selama ini banyak yang kurang diketahui relawan tentang cara pemadaman hingga tekhnik pemadaman kebakaran lahan.
“Ini menambah ilmu kami nantinya di lapangan. Semoga bisa kami aplikasikan di lapangan,” ungkap Sabran. (kis/beb)