ADA pemandangan baru di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang. Yakni keberadaan tower yang berada di kompleks Mako Brimob Batalyon B Pelopor Polda Kaltim. Menara yang dibangun oleh Pemkot Samarinda itu jelas mencuri perhatian, lantaran tingginya mencapai 21 meter.
Rupanya bangunan tersebut bukan tower biasa, melainkan tujuannya untuk mendukung tugas brimob dalam penanggulangan kejahatan, seperti terorisme, senjata api dan pelatihan untuk pertolongan. Terdiri dari enam lantai dan rooftop yang bisa digunakan untuk multi fungsi, selain itu juga dilengkapi dengan wahana untuk olahraga memanjat.
Komandan Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim AKBP Suwinto mengatakan pihaknya perlu memberikan apresiasi terhadap kepedulian Pemkot Samarinda, dalam memberikan dukungan pihaknya menjalankan tugas kemanusiaan.
Sebab selama ini memang belum pernah ada tower yang dibangun untuk mendukung tugas para personelnya menjalankan pelatihan. Bahkan di Indonesia, ini menjadi tower kedua yang dibangun setelah Korbrimob Kelapa Dua Depok.
“Fasilitas ini tidak hanya untuk latihan anggota brimob saja, tapi juga bisa untuk instansi lainnya. Misalkan Damkar (Pemadam Kebakaran) atau BPBD mau menggunakan untuk latihan, atau bisa juga untuk para atlet,” ujar Suwinto.
Rencana tower tersebut akan diresmikan oleh Kapolda Kaltim, Irjen. Pol. Drs. Imam Sugianto bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun, pada Desember mendatang. Namun untuk saat ini tower tersebut sejatinya sudha bisa digunakan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Tower Mountaineering Brimob Samarinda, Suprayogi mengakui pihaknya mengkebut pembangunan tersebut sejak April lalu. Sesuai dengan deadline yang ditentukan, tower itu rampung pada Oktober lalu.
Tak tanggung-tanggung anggaran yang habiskan mencapai Rp 1,7 miliar dengan spesifikasi luasa 6×6 meter dan tinggi 21 meter. Namun untuk bisa menjadi tower semewah itu, tentu terbayarkan dengan anggaran sebesar itu.
Sebab sebelum membangun, Yogi mengaku telah melakukan studi tiru ke Korbrimob di Kelapa Dua, Depok.
“Setelah itu ada masa pemeliharaan enam bulan. Selanjutnya akan diserahkan ke Brimob untuk pemeliharaan lanjutannya,” pungkas Yogi. (hun/nha)