GUNUNG KELUA. Masih mengenakan seragam sekolah lengkap, beberapa pelajar SMP, SMA dan SMK di Kota Tepian duduk bersila di depan TV berukuran 32 inci di salah satu tempat penyewaan PlayStation di sekitaran Jalan Suwandi, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamata Samarinda Ulu, Selasa (8/11).
Tatapan mereka fokus, sambil jari jemari menekan tombol stick PlayStation yang ada di genggaman mereka masing-masing. Saat itu waktu menunjukkan pukul 10.20 Wita.
Saking asyiknya, para pelajar itu tak menyadari jika ruangan tempat mereka bermain PlayStation sudah dikelilingi petugas Satpol PP Samarinda.
“Kami kembali dapat informasi ada anak-anak sekolah yang bolos sekolah dan main game di sini (Jalan Suwandi, Red),” ujar Kasatpol PP Samarinda, M Darham melalui Kasi Ops Beny Hendrawan.
Menyadari kedatangan anggota Satpol PP, para pelajar itupun kalang kabut. Namun mereka tak ada yang bisa kabur, karena keburu dikepung. Semua pintu keluar ruangan bermain game yang terletak di lantai dua salah satu bangunan sudah dijaga.
“Saya sakit, jadi tadi saya dapat dispensasi untuk pulang,” celetuk salah seorang pelajar SMA di Jalan Juanda, berinisial RS.
Lain lagi dengan siswa SMP di Jalan Juanda, berinisial RO yang berdalih membolos sekolah karena terlambat dan ketika sampai sekolah pintu pagar sudah ditutup.
“Baru sekali ini di sini (main game, Red). Tadi mau sekolah, saya terlambat dan sampai sekolah pintu gerbang sudah digembok. Saya diajak teman ke sini,” beber RO.
Para pelajar SMA/SMK mupun siswa SMP yang terjadi razia langsung diamankan. Mereka diangkut menggunakan dua mobil patroli, menuju markas Satpol PP Samarinda di area Balai Kota Samarinda.
“Selanjutnya kami akan memanggil orangtua pelajar maupun siswa. Tak cuma orangtua, kami juga memanggil pihak sekolah atau guru, agar ada upaya-upaya pencegahan sehingga tidak ada lagi pelajar yang membolos. Khususnya yang sudah pernah terjaring ini,” tutur Beny.
Ditambahkan Kabid Trantibum Satpol PP Samarinda, Ismail bahwa razia serupa akan terus mereka lakukan guna mengantisipasi adanya pelajar yang bolos sekolah.
“Jadi ini upaya kami menekan atau mengantisipasi pelajar bolos. Untuk kegiatan lain, terkait pelanggaran perda tetap jadi perhatian kami,” tandas Ismail. (rin/nha)