SAMARINDA KOTA. Kaltim pada tahun 2023 mendapatkan anggaran APBD sebesar Rp 17, 2 triliun. Angka ini pun disebut menjadi yang terbesar sepanjang penetapan anggaran semenjak Pemprov Kaltim berdiri. Angka ini juga berimbas positif pada pembiayaan pendidikan yang ada di Benua Etam. Dimana, pendidikan dan kesehatan mendapatkan porsi khusus sebanyak 20 persen pada anggaran tersebut.
Hal ini juga sebelumnya telah dijelaskan oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, dimana dirinya menjelaskan, bahwa penambahan anggaran yang sebelumnya Rp 15 triliun naik menjadi Rp 17,1 merupakan dana bagi hasil dari Kaltim. Dimana anggaran tersebut akan difokuskan pada pendidikan , kesehatan dan infrastruktur yang ada di Kaltim mendatang.
Menjawab hal ini, Kepala Dinas Pendidkan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Kurniawan menjelaskan, bahwa pihaknya telah mempunta agenda kedepan untuk melengkapi sarana dan prasarana di sekolah yang ada di Kaltim. Bahkan pihaknya akan meningkatkan mutu dari SMK yang menjadi tanggungjawab Pemprov Kaltim untuk dapat berkembang dan meningkatkan kualitas lulusan yang ada di sekolah tersebut.
“Kita akan menambah suvervisi dan lembaga kompetensi dengan sertifikasi, jadi mereka ketika sudah lulus sudah siap bekerja,” ucapnya kepada Sapos, Minggu (20/11) kemarin. Kurniawan juga tidak melupakan untuk SMA dimana pihaknya juga akan meningkatkan kompetensi dengan pelatihan dan keahlian yang ada. Sehingga semua lulusan SMA dan SMK sudah mampu bekerja.
Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan mutu SMK dan SMA juga SLB yang ada di daerah. Sehingga pemerataan pendidikan di setiap kawasan bisa tercapai. “Jadi kalau pemenuhan bantuan dan lainnya sebelumnya kita melihat prioritas yang ada, kedepan juga kita bakal melihat lagi kebutuhan sekolah apa yang bisa kami bantu,” pungkasnya. (mrf/beb)