SAMARINDA KOTA. Dewan dan Pemprov Kaltim telah menetapkan bahwa APBD Kaltim 2023 disepakati senilai Rp 17,2 Triliun dan menjadi APBD terbesar Kaltim sepanjang sejarah. Meski begitu nilai pengalokasian APBD ini turut mendapat sorotan dari Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang. Dirinya pun mengatakan bahwa dana yang dialokasikan untuk belanja operasi sangat besar, yaitu Rp 7,06 triliun.
Dengan alokasi belanja operasi yang besar ini, maka akan menekan anggaran yang seharusnya bisa dialokasikan untuk belanja modal. “Kalau saya sebagai wakil rakyat ya tentu berharap bagaimana anggaran ini bisa lebih banyak ke pembangunan infrastruktur dasar,” ujarnya pada awak media, Sabtu (19/11) lalu.
Very sapaanya juga menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat adalah jalan, listrik, air dan jaringan internet.
Salah satu contoh yang ia sampaikan seperti jalan antara Kecamatan Long Bagun menuju ke Kecamatan Long Pahangai di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) hingga saat ini memiliki kondisi yang sangat miris, ia meminta agar Pemprov Kaltim dapat memperhatikan infrastruktur jalan.
Meskipun lokasi itu semestinya ditangani oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) namun Veri tegaskan juga bisa dikerjakan oleh Pemprov Kaltim lantaran belum memiliki status jalan yang jelas.
“Kondisinya itu pengerasan jalan saja belum sama sekali, nah ini yang kemudian harapan kami bisa sementara di tangani oleh Pemprov Kaltim, pengerjaannya masih bisa dikeroyok karena statusnya masih belum definitif,” pungkasnya. (mrf/beb)