SAMARINDA KOTA. Momen-momen menjelang pengesahan APBD murni Kota Samarinda, banyak harapan yang digantungkan oleh masyarakat melalui masing-masing fraksi di DPRD Samarinda. Setelah seluruh fraksi menyampaikan pandangan akhirnya, ternyata banyak angin segar yang selama ini menjadi sering menimbulkan gejolak. Satu diantaranya yaitu perkembangan insentif guru dan tenaga kependidikan (GTK) Kota Samarinda.
Sebelumnya isu pemotongan insentif sempat memanas, kini Wali Kota Samarinda Andi Harun berani menegaskan bahwa pihaknya berencanan untuk menaikkan insentif para GTK mulai tahun depan. Tentu saja tak bisa langsung sesuai dengan harapan, lantaran kenaikannya juga harus dilakukan secara bertahap. Hal ini ia yakinkan setelah meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melakukan perhitungan kekuatan keuangan daerah.
“Makanya nanti ada aturannya khusus melalui perwali (peraturan walikota) tentang kekuatan keuangan daerah, karena yang menanti kesejahteraan ini banyak,” ujarnya. Sehingga tidak hanya berencana menaikkan insentif guru, namun dari Pemkot Samarinda secara bertahap juga menjanjikan untuk menaikkan insentif tenaga kesehatan, petugas kebersihan dan tenaga honorer lainnya.
Terlebih dalam pengesahan APBD Murni Kota Samarinda untuk tahun 2023 nilainya mencapai Rp 3,9 triliun.Sehingga tidak ada alasan bagi Pemkot Samarinda untuk tidak menaikkan insentif khususnya bagi para GTK maupun tenaga honorer lainnya.”Kami juga sudah membayarkan insentif guru non TPG, untuk yang TPG dalam waktu dekat juga akan dicairkan. Karena diatur dalam perwali khusus, agar halal dalam penerimaan maupun halal di mata hukum,” jelasnya.
Sehingga hal ini diyakini menjadi kado termanis menjelang Hari Guru Nasional (HGN) yang akan diperingati pada 25 November mendatang. Ia memastikan selain perwali khusus KKD, pemberian insentif atau nantinya disebut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) akan diatur dalam perwali. Di dalamnya akan mengatur indikator, agar sisa insentif mereka tahun ini juga bisa dicairkan sebesar Rp 700 ribu untuk satu bulan perorang.Itu juga kami harapkan bisa meningkat di tahun 2023, bahkan kalau bisa ada peningkatan setiap tahunnya, jelasnya.
Sebelumnya sejak adanya gejolak di kalangan GTK di Kota Samarinda, pembahasan mengenai kesejahteraan guru kembali dipertanyatakan.Diketahui dari Forum Peduli Guru Samarinda meminta agar Pemkot Samarinda bisa memenuhi insentif mereka melalui TPP. Jika selama ini Rp 700 ribu, namun untuk menyesuaikan dengan ASN Lainnya, dari Forum Peduli Guru meminta agar TPP para guru ASN bisa dianggarkan senilai Rp 1,7 juta perorang.
Khususnya bagi mereka yang telah memperoleh TPG sebagai bentuk penghargaan profesinya sebagai guru.Seperti yang sebelumnya diungkapkan Perwakilan dari Forum Peduli Guru Samarinda, Jati mengatakan bahwa pihaknya memang mengetahui kondisi fiskal Kota Samarinda. Tentunya tidak akan sanggup jika harus membayar TPP guru ASN sesuai dengan golongan, layaknya ASN di Pemkot Samarinda.
Sehingga berdasarkan perhitungan pihaknya, yang paling mendekati untuk ukuran kesejahteraan guru ASN setidaknya bisa mendapat TPP Rp 1,7 juta untuk satu orang guru. Jika dikalkulasikan dalam satu bulan hanya mencapai Rp 5 miliar. “Kami dari forum juga sudah mengkaji itu bahwa kami tidak menuntut perhitungan seperti itu. Jadi kami minta flat (sama) aja, jadi golongan III golongan IV itu semisal disesuaikan dengan angka APBD dan ASN,” pungkasnya. (hun/nha)