BONTANG. Pasca diresmikannya program Wifi gratis sejak awal 2022, lalu. Diakui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang, masih banyak hal yang perlu pihaknya evaluasi, seperti persoalan jaringan yang terkadang dikeluhkan sejumlah masyarakat Bontang yang terasa kerap tidak stabil.
Melalui Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Government, Diskominfo Bontang, Taufiqurrahman mengatakan, masih perlu adanya evaluasi dalam program Wifi gratis, ini. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah pihaknya untuk kedepan, terutama persoalan jaringan.
Karena tak dimungkirinya dalam sehari pihaknya terkadang menerima tiga hingga lima keluhan dari masyarakat. Namun, total keluhan yang mengalami gangguan masih dibawah 10 persen dari 500 titik yang terpasang
“Saya akui kualitas Wifi gratis di Kota Bontang ini memang agak sedikit tidak stabil. Tiap hari kami menerima keluhan seperti itu, lalu kami langsung turun ke lapangan untuk mengecek langsung dan melakukan perbaikan,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (23/11).
Dijelaskan, usai melakukan pengecekan di lokasi, ketidak stabilannya akses internet disinyalir adanya kesalahan pada jaringan. Sedangkan pada alat, ruter, akses point, dan kabel koneksi dalam keadaan baik alias tidak bermasalah.
“Kalau masyarakat bilang kami belum membayar WiFi tersebut, itu tidak benar karena kami membayar WiFi itu langsung pertahun bukan perbulan, pembayaran itu sudah kami atur dalam surat perjanjian. Dan semua pihak sudah sepakat,” ungkapnya.
“Namun kami berterimakasih atas perhatian dari masyarakat Bontang, yang terus membantu kami melalui keriting dan saran dan kami akan terus berbenah,” tutupnya.
Diketahui, seluruh ruang publik seperti Lapangan Bessai Berinta, pengelolaan WiFi gratis menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Yakni Ikon Plus. Sedangkan untuk di kawasan permukiman warga menjadi tanggung jawab dari pihak PT Telkom. (adv/ara/beb)