AIR PUTIH. Dua hari belakangan, mulai Sabtu (26/11) hingga Minggu (27/11) kemarin, anggota Tim Hantu Banyu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda “mengobok-obok” parit di seputaran Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu. Kawasan tersebut kerap terendam banjir akibat aliran air tak lancar. Bahkan di beberapa titik pantauan media ini, sedimentasi parit parah.
Tim Hantu Banyu diturunkan untuk membersihkan sedimentasi yang sangat parah, di pinggir jalan utama yang menghubungkan Samarinda dan wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) itu. Tak hanya membersihkan secara manual untuk mengeruk sedimentasi lumpur yang tebal dan bahkan di antaranya rata dengan jalan, petugas juga menurunkan mobil penyedot lumpur.
Diterangkan Koordinator Tim Hantu Banyu Dinas PUPR Samarinda, Samidi, bahwa mereka menurunkan dua unit mobil penyedot lumpur. Sehari ada yang bisa dua rit melakukan penyedotan lumpur. “Mobil penyedot lumpur dengan kapasitas 10 dan 7 kubik. Sehari rata-rata kami bisa mengeruk 26 kubik lumpur yang menyumbat aliran air di sana (seputaran Jalan Pangeran Suryanata, Red) ,” beber Samidi.
Diungkapkan Samidi, tak mudah dalam menyedot lumpur yang menyumbat parit di sekitar Jalan Pangeran Suryanata. Sebab mereka terhambat keberadaan sampah dan berbagai macam benda keras lain, yang ikut mengendap di antara lumpur-lumpur tersebut. “Ada sampah-sampah plastik, kayu sampai ban. Jadi agak susah menyedot lumpurnya, soalnya kalau masuk ke selang penyedotan harus dikeluarkan dulu,” tutur Samidi.
Salah seorang anggota Tim Hantu Banyu mengaku bernama Slamet mengungkapkan, bahwa sedimentasi mencapai lebih setengah meter. Sehingga fungsi parit tak maksimal saat volume air sedang besar. “Ini sedang kami bersihkan dulu sampah-sampahnya, kemudian disedot biar tak menghambat,” jelasnya singkat.
KERJA BAKTI DI GERILYA
Hal yang sama juga dilakukan di Jalan Gerilya, Gang Ibrahim, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang. Warga sekitar bergotong-royong bersihkan parit, Minggu (27/11) pagi. Meski cuaca gerimis, belasan warga pria dan wanita, nampak bersemangat mengangkat sedimentasi yang mengendap di lingkungan padat penduduk tersebut. Salah seorang warga mengatakan, wilayah kerap menerima air kiriman hingga sebabkan air meluap lantaran tak mampu menampung air. Tak hanya air, terkadang banjir diselingi dengan banyaknya lumpur. Kondisi inilah yang menyebabkan parit cepat sekali dangkal.
“Sebenarnya sudah sering kami lakukan kerja bakti. Tapi karena intensitas hujan cukup tinggi. Jadi parit lebih cepat dangkal,” kata Opi (43) warga sekitar. Ketua RT 99, Robiansyah Anwar mengatakan, gelar kerja bakti sudah direncanakan mengingat intensitas hujan meningkat dalam beberapa hari ini. Imbas dari tingginya curah hujan ini, menyebabkan beberapa rumah warga yang berada di jalur air terendam banjir.
Jika banjir, warga kesulitan beraktivitas lantaran jalan menjadi licin dan berbahaya untuk dilintasi. “Kebetulan hari Minggu dan warga banyak yang tidak kerja. Inilah kesempatan untuk bergotong royong membersihkan parit yang dangkal,” kata Robiansyah. Tak hanya warga, pihak RT juga menggandeng Instansi terkait seperti Dinas PUPR dan DLH untuk mengangkut sedimentasi dari dalam parit. Usai dibersihkan, Robiansyah mengajak warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. “Giat kerja bakti sebenarnya sudah kerap dilakukan di lingkungan setiap bulannya. Namun dengan adanya musim penghujan hal itu hendaknya giat gotong royong kami tingkatkan lagi,” tukas Robiansyah. (rin/kis)