AIR PUTIH. Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda sedang melakukan penyisiran sejumlah lokasi yang dikuasai juru parkir (jukir) liar di Kota Tepian. Penyisiran dilakukan untuk survei sekaligus pendataan terhadap jumlah maupun aktivitas para jukir tersebut. Khususnya di titik-titik keramaian, yang berpotensi untuk menambah pasokan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Diungkapkan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani bahwa pihaknya berupaya memaksimalkan peran jukir, yang beberapa di antaranya masih tercatat liar.
“Kami coba melakukan penyisiran lokasi-lokasi mana saja yang ada jukir dan masih liar, akan kami coba kami rangkul untuk binaan,” beber Didi. Didi berharap, jukir tersebut bisa dijadikan binaan agar pungutan yang dilakukan bisa sampai tangan yang tepat. “Kami harapkan jukir yang liar bisa dijadikan binaan, agar pungutan yang dilakukan resmi dan tak ada pungutan lain selain ke pemerintah,” ungkapnya.
Dari pantauan di lapangan, ada saja jukir yang melakukan pungutan padahal di situ jelas-jelas ada tulisan parkir cuma-cuma. Hal tersebut pun dikeluhkan masyarakat, seperti di salah satu swalayan di Jalan M Yamin. Untuk saat ini data jukir resmi dan menjadi binaan Dishub Samarinda hanya sekitar 176-an orang. “Harusnya banyak dan ini yang coba kami lakukan pendataan, kemudian nanti dirangkul,” tuturnya. (rin/nha)