BONTANG. Berniat memancing, dua dari 3 pemancing hilang. Kapal yang mereka tumpangi terbalik setelah diterjang ombak tinggi di perairan Bontang Kuala, Sabtu (7/1). Meski sudah dilakukan pencarian, namun 2 pemancing tersebut hingga berita ini ditulis tadi malam belum ditemukan. Kepala Basarnas Balikpapan Melkianus Kotta menjelaskan, dari informasi yang diterima, awalnya terdapat tiga pemancing yakni, Didin (40) warga Sangatta kemudian Rizal (27) dan Budi (50).
Keduanya warga Bontang bertolak dari kawasan Bontang Kuala sekitar pukul 23.00 Wita. Jelang pagi, cuaca di sekitar perairan di mana ketiganya memancing memburuk. Gelombang tinggi tiba-tiba datang dan menghantam kapal kayu bermesin yang ketiganya tumpangi. Rizal yang terombang-ambing di laut berhasil selamat setelah kapal terbalik di terjang ombak. Sementara rekannya Didin dan Budi hilang terseret arus. “Kejadiannya kapal terbalik sekitar pukul 06.00. Sementara pemancing yang selamat ditemukan sekitar jam 11.40 Wita di area RIG PKT oleh kapal Pagay Rasna 01,” terang Melkianus.
Basarnas Balikpapan menurunkan personel Rescue Basarnas Pos SAR Kutai Timur. Di mana perairan kejadian atau titik perkiraan kejadian (Last Known Position/LKP), berjarak sekitar 41 kilometer dari pos SAR Kutai Timur di titik koordinat 0°8’33″N – 117°37’20″E ke arah selatan tenggara. “Setelah kami menerima laporan BPBD (BPBD Kota Bontang) sekitar jam 16.30 Wita kami memberangkatkan personel rescue Basarnas Pos SAR Kutai Timur di perairan kejadian, dan diperkirakan tiba jam 7 malam ini,” ujar Melkianus.
Selain peralatan utama SAR air seperti perahu karet, Basarnas juga membawa peralatan lainnya seperti mesin 25 PK, peralatan medis, serta komunikasi. “Selain Basarnas pos SAR Kutai Timur, unsur SAR lain yang terlibat adalah BPBD Bontang, serta keluarga korban. Dihari kedua pencairan kedua pemancing belum ditemukan. Dan akan dilanjutkan keesokan hari,” tegas Melkianus. (kis/nha)