SAMARINDA KOTA. Berpotensi menjadi salah satu penyumbang medali di PON Papua lalu, cabor dansa justru tidak dipertandingkan. Padahal dalam kualifikasi pra PON XX lalu itu, dansa Kaltim berhasil mendapatkan empat medali emas. Peluang itu kembali terbuka menyongsong gelaran serupa di Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024 nanti. Sesuai daftar cabor yang dipertandingkan, dansa kembali masuk di antaranya. Sesuatu yang tentu disambut baik oleh Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kaltim.
Melalui Sekretaris IODI Kaltim, Rony Andi Pangajoang, pihaknya akan betul-betul menyiapkan atlet yang mumpuni, dengan kembali menggelar seleksi daerah (selekda). “Yang jelas kami akan tetap melakukan selekda untuk lebih memfokuskan atlet agar lebih siap di pra PON,” ujar Rony. Ditambahkannya, pengprov IODI tak ingin sekadar melihat hasil pada Poprov lalu, karena pihaknya tetap ada evaluasi dan pertimbangan sendiri untuk menghadapi PON.
Selain itu, sementara ini masih menunggu regulasi PON terkait pembatasan usia dan sisi teknisnya. “Makanya kami seleksi kembali, apakah potensi atlet lapis kedua itu sudah layak disandingkan dengan yang utama,” jelas Rony. Jadwal kualifikasi cabor dansa sendiri, sesuai jadwal baru akan dilaksanakan pada Oktober mendatang di Jogjakarta. “Mungkin selekda akan kami gelar dua atau tiga bulan sebelum pra PON,” pungkasnya. (rz/upi)