YA, Jurusan Desain Produk (Despro) di Politeknik Negeri Samarinda, Selasa (10/1) kemarin, menandai 22 tahun kehadirannya dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Benua Etam ini. Memfokuskan diri pada pengembangan ekonomi kreatif, kampus yang berada di Samarinda Seberang ini, terus berkembang sesuai tuntutan zaman. Sebagai bagian dari peringatan 22 tahun, Despro menggelar pameran yang menampilkan karya-karya mahasiswanya.
Kegiatan yang akan dimulai Rabu (11/1) hari ini sampai 3 hari ke depan, dipusatkan di Gedung Auditorium Polnes. “Untuk memperingati 22 tahun kehadiran kami, sejak 2001 sampai sekarang, kamu mengadakan pameran yang menampilkan karya-karya mahasiswa kami,” ucap Ketua Jurusan Desain Produk Polnes, Darius Shyafary.
Saat ini Jurusan Despro memiliki dua pilihan Program Studi (Prodi), yaitu Desain Arsitektur Bangunan Gedung dan Desain Produk Serat dan Kayu.
Secara berkala, hasil-hasil rancangan karya mahasiswa sebagai bagian dari tugas akhir akademiknya pun rutin dimuat di Samarinda Pos. Lebih jauh, kegiatan ini juga ditujukan untuk mengenalkan lebih jurusan desain ke masyarakat. Apalagi saat ini, strata diploma pendidikan di desain sudah ditingkatkan dari D3 menjadi D4 atau setara dengan S1. “Kami ingin masyarakat Samarinda dan Kaltim juga mengetahui bahwa kami sudah upgrade dari D3 menjadi D4,” ucap Darius.
Dikatakan Darius, sebagai bidang akademik yang mengedepankan ekonomi kreatif, lulusan program ini memiliki peluang untuk bersaing. Saat ini saja, lulusan Despro sudah banyak tersebar, baik di instansi pemerintahan maupun swasta. Termasuk, mereka yang lebih memilih untuk membuka lapangan kerja sendiri, seperti di bidang event organizer (EO). Disinggung kesempatan untuk bisa membuat desain rancangan mahasiswa menjadi sebuah produk massal, Darius menjawab peluang itu terbuka lebar.
Menurutnya, jika ada pihak yang tertarik dengan salah satu rancangan desain mahasiswa, ia mempersilakan untuk menghubungi langsung desainernya. “Tentu kami membuka peluang itu, nanti kalau ada yang tertarik, bisa langsung menghubungi desainernya,” jawabnya. Di sisi lain, Darius juga berharap, kampusnya bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang lebih baik dan berkualitas. Sehingga mampu mengembangkan sektor ekonomi kreatif di daerah ini. “Kami juga menargetkan dalam beberapa tahun ke depan, jika ada penambahan tenaga dosen, akan membuka prodi desain interior dan desain grafis,” pungkas Darius mengakhiri. (rz/nha)