SAMARINDA KOTA. Label sebagai olahraga mahal, kerap membuat orang berpikir dua kali untuk menekuni cabor menembak. Padahal secara manfaat, olahraga menembak, meski tak sepopuler sepak bola atau voli, mampu meningkatkan fokus dan memperbaiki kondisi mental serta manfaat lainnya. Paradigma ini coba ditepis pelatih di Sekolah Menembak Samarinda, Slamet HW. Menurutnya pandangan itu sebagai anggapan yang salah kaprah. Menurutnya, secara harga, peralatan-peralatan yang digunakan masih relatif terjangkau.
“Tapi, jika kita bicara prestasi olahraga, memang tidak ada yang murah. Kalau peralatan masih cukup terjangkau,” kata Slamet. Lebih jauh, Slamet menjelaskan perkembangan olahraga menembak di Kaltim cukup memuaskan. Sepenuhnya mengandalkan talenta lokal, Perbakin sebagai induk olahraga menembak memang tidak berencana menggunakan atlet-atlet luar daerah. “Adanya sekolah menembak di akhir 2019, alhamdulillah Kaltim cukup bisa bersaing di nasional. Bahkan saat ini, ada satu orang yang dipersiapkan untuk ke internasional,” urai pelatih yang menangani kontingen Samarinda di Porprov Berau itu.
Namun memang saat ini diakuinya pembinaan terkendala dengan peralatan yang sudah tua. Selain itu, dalam proses pembinaan, olahraga ini kesulitan mencari bibit-bibit baru. “Memang minim peminat dari usia junior, padahal kami di sekolah menembak Samarinda cukup terbuka. Siapa saja yang ingin bergabung, kami siap melayani,” ungkap Slamet mengakhiri. (rz/upi)