• Redaksi
  • Data Karyawan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
Jumat, 31 Maret 2023
Samarinda Pos
  • Home
  • Breaking News
  • Headline
  • Metropolis
  • Pro Bisnis
  • DPRD KALTIM
  • Olahraga
  • Otomotif
  • DPRD KOTA SAMARINDA
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Headline
  • Metropolis
  • Pro Bisnis
  • DPRD KALTIM
  • Olahraga
  • Otomotif
  • DPRD KOTA SAMARINDA
No Result
View All Result
Samarinda Pos
No Result
View All Result
Home Headline

Salah Ucap, Teman Curhat Dibunuh

Disarankan Ceraikan Istri Jadi Motif Pembunuhan

16 Januari 2023, 17:00:16 WITA
in Headline
Reading Time: 2 mins read
0
Salah Ucap, Teman Curhat Dibunuh

TIKAM. Mustabi, pembunuh Hasanah dihadirkan di hadapan awak media di Mapolres Samarinda pekan lalu. KIS

Share on FacebookShare on Twitter

BUKIT PINANG. Kisah pertemanan dan permusuhan antara Mustabi dan Hasanah adalah contoh kerasnya kehidupan pemulung. Ya, Mustabi yang berusia 26 tahun tega membunuh rekannya sesama pemulung, Hasanah yang sudah berusia 52 tahun. Apa yang dilakukan Mustabi terbilang sadis. Di usianya yang relatif muda, Mustabi sudah menjadi pembunuh dengan alasan yang sangat sepele. Mustabi marah lantaran dianggap tidak mampu menyelesaikan urusan rumah tangganya.

Pembunuhan yang dilakukan Mustabi terjadi di area Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kamis (29/12) sekitar pukul 03.00 Wita. Awalnya Mustabi mengaku jika tidak ada masalah dengan Hasanah. Tetapi ucapan Hasanah yang mengatakan “jika aku jadi laki-laki, kuceraikan istrimu” membuat amarahnya memuncak. Pikiran yang sudah kacau ditambah perkataan Hasanah yang dianggap menyinggung harga dirinya, membuat Mustabi tak dapat bepikir jernih. Hasanah pun jadi korban.

Hasanah tewas dengan tujuh luka tikaman di tubuhnya. Jasadnya ditemukan 100 meter dari lokasi biasa dirinya memulung barang bekas. Agar perbuatannya tidak diketahui, Mustabi menyumpal mulut dan menutup jasad Hasanah dengan kasur bekas. Mustabi juga menjarah ponsel dan uang milik Hasanah. Usai melancarkan aksinya, Mustabi kabur ke Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggunakan pesawat terbang hasil menjual ponsel curiannya.

Selang 14 hari, Mustabi berhasil dibekuk tim gabungan Polda Kaltim, Polresta Samarinda dan unit reserse kriminal Polsek Samarinda Ulu di Kota Kendari, Sultra, pada Kamis (12/1) tanpa perlawanan. Saat ini Mustabi mendekam di sel tahanan Mapolresta Samarinda Mustabi dan bakal mendekam di penjara seumur hidup lantaran melanggar Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana subsidair pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan subsidair pasal 365 KUHP tentang Pencurian disertai Kekerasan.

Psikolog Universitas Negeri Mulawarman (Unmul) Ayunda Rahmadani menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan Mustabi nekat membunuh Hasanah. Faktor yang paling dominan dalam kasus ini adalah tingkat kecerdasan intelektual dan emosional yang kurang memadai. Sehingga dia dianggap kurang mampu menimbang konsekuensi atas perilaku pembunuhan yang Mustabi lakukan. Mustabi kurang mampu mengendalikan emosinya ketika berhadapan dengan situasi yang membuatnya tidak nyaman, bahkan cenderung membuatnya marah, sehingga responnya menjadi impulsif bahkan agresif.

“Kecerdasan intelektual dikaitkan dengan kecerdasan emosional. Jika seseorang memiliki kecerdasan intelektual yang baik maka akan mampu mempertimbangkan konsekuensi atas perbuatannya dan tidak bertindak impulsif (bertindak mengikuti dorongan) termasuk melakukan pembunuhan,” kata Ayunda, Minggu (15/1). Selain kedua faktor utama tersebut, secara umum perlu pula dicek dugaan penyalahgunaan zat adiktif seperti narkoba yang mungkin dialami. Sebab, meningkatnya jumlah pecandu narkoba membuat banyak yang tidak mampu mengendalikan emosi.

Mereka menjadi impulsif sehingga akan bereaksi negatif jika ada hal yang tidak menyenangkan. Selain itu, kata Ayunda, faktor keempat yaitu ekonomis atau kemiskinan. Perlu pula digali. Faktor terakhir yang membuat orang nekat membunuh menurut dosen Universitas Unmul ini adalah gangguan jiwa. “Para penderita depresi, paranoid dan skizofrenia lebih berpeluang untuk melakukan pembunuhan. Tapi ini perlu pendampingan khusus,” pungkas wanita yang juga Koordinator Psikolog Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Kota Samarinda. (kis/nha)

Tags: headline
ShareTweetSend

Related Posts

Ganti Rugi Diusahakan Dibayar Sebelum APBD-P
Headline

Ganti Rugi Diusahakan Dibayar Sebelum APBD-P

30 Maret 2023, 17:00:57 WITA
EKONOMI WARGA MULAI TERGANGGU
Headline

EKONOMI WARGA MULAI TERGANGGU

30 Maret 2023, 17:00:39 WITA
Dibunuh sebelum Lewati Malam Pertama
Headline

Dibunuh sebelum Lewati Malam Pertama

30 Maret 2023, 17:00:39 WITA
151 Jiwa Terancam Berlebaran di Pengungsian
Headline

151 Jiwa Terancam Berlebaran di Pengungsian

30 Maret 2023, 17:00:01 WITA
Mantan Istri Menikah,  Suami Barunya Dibunuh
Headline

Mantan Istri Menikah, Suami Barunya Dibunuh

29 Maret 2023, 17:00:49 WITA
Penculik dan Predator Bocah Diringkus
Headline

Penculik dan Predator Bocah Diringkus

29 Maret 2023, 17:00:25 WITA
Next Post
TINGGALKAN MOTIF KHAS SARUNG SAMARINDA

TINGGALKAN MOTIF KHAS SARUNG SAMARINDA

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERPOPULER

Kendaraan yang Memutar Jadi Masalah

Tikungan Putar Balik Bakal Di-barrier

28 Maret 2023, 17:00:03 WITA

Jangan Memperlambat Berbuka Puasa dengan Alasan Sibuk

20 April 2021, 08:15:56 WITA
Bahaya Mengancam Bagi Mereka yang Sengaja Tidak Berpuasa

Bahaya Mengancam Bagi Mereka yang Sengaja Tidak Berpuasa

16 April 2021, 12:11:48 WITA
Pro dan Kontra dalam Kesetaraan Gender di Indonesia

Pro dan Kontra dalam Kesetaraan Gender di Indonesia

10 Juni 2022, 15:07:44 WITA
Ajukan Klaim JHT Kini Bisa Melalui Aplikasi JMO, Batas Maksimal Saldo Rp 10 Juta

Ajukan Klaim JHT Kini Bisa Melalui Aplikasi JMO, Batas Maksimal Saldo Rp 10 Juta

24 Februari 2022, 23:12:22 WITA

TERKINI

Capaian Anggaran Tembus 122 Persen

Capaian Anggaran Tembus 122 Persen

30 Maret 2023, 22:50:20 WITA
KLA Segera Naik Tingkat

KLA Segera Naik Tingkat

30 Maret 2023, 22:48:19 WITA
Bakal Bikin SPBU Khusus ASN

Bakal Bikin SPBU Khusus ASN

30 Maret 2023, 22:45:47 WITA
Buka Bersama Tak Harus Jadi Masalah

Buka Bersama Tak Harus Jadi Masalah

30 Maret 2023, 22:44:34 WITA

Follow us

  • Redaksi
  • Data Karyawan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami

© 2019 PT Duta Media Kaltim Press - Created by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Headline
  • Metropolis
  • Pro Bisnis
  • DPRD KALTIM
  • Olahraga
  • Otomotif
  • DPRD KOTA SAMARINDA

© 2019 PT Duta Media Kaltim Press - Created by Vision Web Development.

Copyright Notice.

Anda dilarang melakukan copy paste segala material dari website ini.