SANGASANGA. Siapa pun terbangun ketika mendengar petir yang menggelegar sepanjang malam hingga dini hari Sabtu (14/1) lalu. Petir yang mengiringi hujan saat itu memang terdengar cukup dahsyat. Siapa sangka jika fenomena alam tersebut merenggut nyawa. Ya, sambaran kilatan petir di Jembatan Pelangi, Jalan Yos Sudarso, RT 7, Kelurahan Sarijaya, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar), membawa petaka bagi 4 anak buah kapal (ABK) kapal jenis klotok yang tambat di tepi sungai.
Sambaran petir yang muncul saat hujan pada pukul 02.30 Wita, menyebabkan salah seorang awak kapal KM Romantis, bernama Syarifudin, tewas. Tak hanya pria 37 tahun itu saja, sambaran petir juga menyebabkan tiga awak kapal lainnya Habe (46), Ery Irawan (21), dan Mansyur (44) juga ikut mengalami luka bakar. Habe, saksi mata yang juga mengalami luka bakar di pinggul adalah orang pertama yang mendapati Syarifudin tewas. Ketika itu Syarifudin tidur di hammock atau tempat tidur gantung berbentuk seperti ayunan.
Peristiwa itu pun selanjutnya dilaporkan ke pemilik kapal dan Polsek Sangasanga, yang tak berselang lama datang ke TKP untuk membantu proses evakuasi jasad Syarifudin beserta 3 korban lainnya ke Piskesmas Sangasanga. Dikonfirnasi melalui sambungan telepon, kemarin (15/1). Kapolsek Sangasanga, AKP Darwis Yusuf membenarkan adanya peristiwa itu dan mengatakan untuk korban yang meninggal dunia telah dibawa pulang keluarganya di Palaran. “Korban (Syarifudin, Red) yang meninggal dunia ketika itu sedang tidur di tempat tidur gantung. Sementara 3 korban lainnya tidur di bawah,” kata Darwis.
Darwis mengatakan, dalam penyelidikan pihaknya tidak menemukan ada salah seorang dari korban sedang bermain ponsel. “Mereka semua dalam posisi tidur. Tiba-tiba ketika hujan deras dan angin kencang, para korban tersambar petir,” jelasnya. Darwis menambahkan, setelah mendapatkan laporan. Pihaknya langsung mendatangi TKP dan mengevakuasi seluruh korban ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. “Untuk 3 korban yang mengalami luka bakar dirujuk ke rumah sakit di Samarinda untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut,” pungkasnya. (oke/nha)