SAMARINDA KOTA. Menjadi sebagai yang terpilih untuk dibina lebih jauh di program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) bukanlah hal mudah. Mereka yang terjaring dalam program ini, telah melalui proses monitoring yang cukup panjang. Di mana setiap 3 bulan sekali akan dievaluasi kembali dan bisa saja mereka yang sudah dibina, akan digantikan dengan atlet lain, bila tak memenuhi target seperti yang diharapkan.
Hal itulah yang dilakukan taekwondo PPLPD Samarinda, usai menuntaskan tes fisik bagi atlet binaannya, Minggu (15/1) lalu. Berdasarkan hasil evaluasi pelatih, dua atlet harus rela digantikan dengan wajah baru karena dinilai tak menunjukkan progres yang signifikan. “Berkaca pada hasil seleksi dan tes yang kami lakukan, ada dua orang yang sudah dipantau selama enam bulan ini. Ternyata hasilnya lebih baik dari dua atlet yang terpaksa kami ganti,” ujar pelatih taekwondo PPLPD Samarinda, Dedy Blegur.
Secara rinci, Dedi menyebut dari 11 item tes yang dilakukan, dua atlet baru ini unggul di 8 mata uji yang dilakukan. Namun, secara umum, kondisi kebugaran berdasarkan bleep test, disebutnya sudah cukup baik, dengan nilai rata-rata 10. Bahkan di antaranya ada yang memiliki nilai 11, nyaris mendekati 12. “Secara umum sudah bagus semua,” ucap Dedy. Diakui Dedy, dari 11 item ujian yang diberikan, taekwondo memiliki dua indikator lain dalam menyeleksi atlet yang akan dibina.
Selain melihat teknik dan skill, pelatih juga menilai berdasarkan daya tahan dan tinggi badan. Yang mana, kedua atlet yang dipromosikan dinyatakan sudah memenuhi persyaratan sesuai yang diinginkan. “Tentu saja yang baru masuk ini sudah kami pantau sejak enam bulan lalu, sampai diputuskan layak untuk dibina lebih lanjut di PPLPD,” jelas Dedy. (rz/upi)