SAMARINDA KOTA. Sesuai perintah Presiden RI, jadwal PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) akan digelar pada 9 September 2024, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional. Sebagai tindak lanjut, KONI Pusat telah menyusun jadwal babak kualifikasi PON yang akan dilaksanakan pada tahun ini. Rabu (18/1) kemarin, dipimpin Ketua Umum Marciano Norman, KONI menggelar rapat virtual yang diikuti pengurus organisasi di seluruh Indonesia. Mengawali rapat, Marciano mengingatkan agar seluruh KONI provinsi untuk bisa segera menyiapkan diri untuk mengikuti agenda pra PON.
Namun, sebelumnya setiap daerah harus lebih dulu menuntaskan gelaran porprov di wilayahnya masing-masing, sebagai sarana menjaring atlet-atlet terbaiknya. Setelah itu, Marciano meminta masing-masing provinsi untuk menyampaikan pandangannya, terkait apa saja yang masih dirasa mengganjal dalam persiapan menyambut PON 2024 mendatang. Di kesempatan pertama, secara berurutan perwakilan Aceh dan Sumut secara tegas menyatakan siap menggelar ajang olahraga nasional tersebut.
Bahkan, dijadwalkan pada 29 Januari mendatang, mereka akan menggelar launching countdown menuju PON XXI. “Saya minta, nanti saat launching, pihak tuan rumah bisa menggelar video streaming,” ujar Marciano memberi arahan. Dari paparan hampir seluruh perwakilan KONI daerah, rata-rata meminta KONI Pusat untuk segera mungkin menetapkan jadwal pelaksanaan pra PON di setiap cabor.
Bukan tanpa sebab, dengan adanya kepastian mengenai waktu pelaksanaan, tentu memudahkan daerah-daerah dalam merancang susunan anggaran yang disiapkan. Selain itu, persoalan mutasi atlet juga menjadi penekanan seluruh peserta agar tidak menimbulkan persoalan. Hal lainnya, beberapa perwakilan KONI juga meminta agar kebijakan wild card bagi tuan rumah bisa dipertimbangkan. Di mana sebagian peserta meminta, supaya wild card kepada tuan rumah, hanya diberikan untuk cabor yang dipertandingkan di daerahnya saja.
Masih terkait dengan penganggaran kontingen pra PON, peserta juga berharap tidak ada lagi penambahan nomor tanding dari yang telah ditetapkan saat ini. Sementara itu, KONI Kaltim saat diberi kesempatan, melalui Sekretaris Umum (Sekum) Akhmad Albert, menyampaikan laporan, bahwa saat ini kondisi organisasi mulai stabil, seiring dengan dukungan yang diberikan pimpinan daerah. Di mana, kondisi harmonis ini disebutnya tak lepas dari dukungan dan arahan dari unsur pimpinan pusat.
“Kami juga sudah melakukan reshuffle kepengurusan sesuai dengan arahan gubernur dan KONI Pusat,” kata Albert melaporkan. Dalam hal kebijakan mutasi dan penjadwalan pelaksanaan kualifikasi PON, KONI Kaltim tegas Albert siap mengikuti sesuai arahan dari pusat. Namun, secara eksplisit, Albert menyatakan persetujuan mengenai tak ada lagi penambahan nomor tanding di PON mendatang. “Kepada tuan rumah, saya meminta agar diperhatikan benar tentang fasilitas penunjang, seperti akomodasi dan transportasi kontingen peserta,” tegas Albert.
Menutup pandangannya, Albert mewakili KONI Kaltim, menegaskan siap mendukung kembali Marciano untuk melanjutkan periode kepemimpinannya. Alasannya, Marciano dianggap sukses dalam menakhodai organisasi. “Contoh, pelaksanaan PON di Papua yang berjalan sukses, lancar dan aman, walau masih dalam situasi pandemi. Semua terkendali, sejuk dan tidak terjadi hal-hal yang dikhawatirkan banyak pihak, itu menjadi alasan mengapa kami siap mendukung beliau,” pungkas Albert. (rz/upi)