PALARAN. Pemanfaatan aset Kompleks Stadion Utama Kaltim di Kecamatan Palaran, menjadi masalah utama yang belum terselesaikan. Semakin hari, kondisi insfrastruktur yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 1 triliun tersebut kian memprihatinkan. Terkesan terbengkalai dan tidak terurus. Menyikapi hal tersebut, Komisi II DPRD Kaltim mendorong pemerintah provinsi melakukan perbaikan telebih dahulu sebelum dikerjasamakan dengan ke pihak ketiga. “Fasilitas olahraga diperbaiki, dirawat, dan dijaga.
Kemudian dikelola dengan baik,” ucap Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono kepada awak media, Kamis (19/1) kemarin. Pemprov Kaltim memastikan adanya anggaran perbaikan per tahunnya. Untuk bertahap memperbaiki Stadion Utama Palaran. Selain itu juga dilakukan penambahan fasilitas pendukung sarana olahraga untuk warga. “Tahun ini dibangun jogging track kurang lebih panjangnya 3 kilometer dengan lebar 1,5 meter. Mengelilingi Sepanjang Stadion Utama,” kata Kepala Dispora Kaltim Agus Tianur.
Agus menyanggah, jika tempat ini dibilang tidak berfungsi. Sebab, beberapa venue disebutnya masih aktif. Dia mengakui dalam beberapa tahun terakhir kondisi tampak kurang nyaman dilihat. Ini karena banyaknya semak belukar di sekitar Stadion Utama Palaran. Namun demikian, kondisi tersebut kini pelan-pelan telah dibenahi OPD terkait dalam pengelolaan dan pemeliharaan stadion kebanggaan warga Bumi Mulawarman. “Kondisi ini dilakukan, bukan pemerintah ingin stadion hanya nyaman dilihat, tetapi bagaimana stadion itu bermanfaat bagi masyarakat,” bebernya.
Secara bertahap, dalam pengelolaan dan pengembangan Stadion Utama Palaran terus dilakukan meski terbatas anggaran. Nantinya di Stadion Utama Palaran juga akan dibangun banyak fasilitas umum, seperti tempat ibadah, sekolah dan fasilitas kesehatan masyarakat. “Selain stadion itu untuk masyarakat berolahraga, juga wisata buah untuk masyarakat,” pungkasnya. (mrf/nha)