SUNGAI DAMA. Rencana Pemkot Samarinda membuat terowongan menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin hingga Jalan Kakap di Samarinda Ilir, benar-benar bakal terwujud. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Wali Kota Samarinda H Andi Harun, Jumat (20/1) pagi. Lurah Sungai Dama La Miru ditemui sela peletakan batu pertama menjelaskan, sebelum dilakukan peletakan batu pertama. Pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan warga terdampak proyek terowongan.
Meski sudah dilakukan peletakan batu pertama dan proyek terowongan yang menelan biaya hingga Rp 400 milyar bakal dilanjutkan, namun warga masih menunggu proses pembebasan lahan yang terdampak pembangunan terowongan tersebut. “Pada prinsipnya warga terdampak proyek ini semua setuju dengan program pemerintah dan tidak ada yang komplain,” kata La Miru.
“Warga paham jika proyek ini untuk kepentingan lebih besar dan demi mengatasi kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata,” imbuhnya. Saat ini menurut La Miru, warga masih menunggu proses penggantian pembebasan lahan yang terkena proyek terowongan. Warga menginginkan dibebaskan dulu baru dilanjutkan. Karena pembebasan itulah yang ditunggu warga saat ini.
Dari data, terdapat ratusan bangunan dan lahan yang terkena dampak proyek terowongan tersebut. Usai dibebaskan warga akan pindah ke lokasi lain. “Ada ratusan bangunan terdampak. Sementara untuk tanah masih dalam pendataan. Dan kemungkinan akan sama dengan jumlah bangunan,” tukas La Miru. (kis/nha)