SAMARINDA KOTA. Dugaan indikasi korupsi pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII di Kabupaten Berau, yang diberitakan salah satu kanal pemberitaan online, sempat menyeruak. Di mana dalam rilis tersebut dikatakan Polres Berau telah mengundang Ketua KONI Berau, Al Hamid untuk diminta klrafikasinya. Namun disebutkan, Hamid tak datang memenuhi undangan tersebut. Dijumpai di Sekretariat KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa Samarinda, Jumat (20/1) kemarin, Hamid menyayangkan adanya pemberitaan tersebut.
Ia merasa tidak pernah dikonfirmasi oleh media terkait pemberitaan tersebut. Terlebih dalam hal ini, KONI Berau bukanlah sebagai penyelenggara event. “Pertama, berdasarkan SK KONI Kaltim, ketua PB Porprov itu bupati, kemudian ketua harian dijabat oleh wakil bupati, sekretaris juga sekda,” ujar Hamid. Hamid menegaskan, fungsi KONI dalam pelaksanaan porprov sebatas pada pendampingan. Walau memang ada beberapa anggotanya yang diminta masuk dal kepanitiaan. Makanya ia merasa heran, ketika ada pemberitaan yang menyebut dirinya mangkir dari undangan kepolisian, sementara KONI sendiri tak berada di ranah kewenangan PB Porprov.
“Memang ada undangan, tapi saat itu posisi saya sedang di Jakarta. Tapi saya sudah mengabari pihak polres. Kok tiba-tiba ditulis seperti itu, seolah-olah saya mangkir. Apalagi saya tak pernah dikonfirmasi,” Hamid mengeluhkan.Dijelaskan Hamid, konteks undangan ini lebih ditujukan kepada PB Porprov. Namun dirinya siap untuk memenuhi undangan klarifikasi yang dilayangkan kepolisian. “Setibanya saya di Berau, saya akan datang dan jelaskan apa yang diminta,” pungkas Hamid. (rz/upi)