MUARA JAWA. Upaya pencarian Muhammad Ziyad Wijaya oleh tim SAR gabungan bersama pihak keluarga dan warga sekitar di hari ketiga, membuahkan hasil. Balita berusia 4 tahun ini ditemukan di sekitar perairan Muara Jawa, Kukar, Jumat (20/1). Namun sayang, saat ditemukan Ziyad sudah meninggal dunia. Penemuan jasad Ziyad bukan tanpa sebab. Seekor buaya muara dengan panjang 3 meter seperti membantu proses penemuan balita tersebut. Hal ini terlihat dari video viral yang menyebar ke berbagai media sosial (medsos).
Dalam video tersebut nampak buaya mengambang di air dan bergerak mendekati deretan kapal yang tambat. Hasil video menggunakan ponsel warga tersebut, terlihat jelas jika buaya seperti membawa sesuatu di punggungnya. Awalnya, warga yang ada di sekitar pelabuhan Jetty Meindo, Handil 1, ragu apa yang di bawa buaya yang terlihat sekitar pukul 06.40 Wita tersebut. Namun setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata benda yang dibawa adalah tubuh seorang balita yang tak lain adalah Ziyad. Selang tak berapa lama, buaya tersebut tenggelam dan menghilang begitu saja meninggalkan tubuh Ziyad mengambang di sungai.
Setelah mengetahui penemuan itu, pihak keluarga datang menggunakan kapal dan mengevakusi jasad Ziyad. Balita malang ini kemudian dibawa menuju kediamannya di Jalan Tahir, Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan dikawal kapal dari tim SAR gabungan. Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Effendi yang terjun langsung melakukan pencarian bersama anggotanya membenarkan penemuan jasad Ziyad. Penemuan setelah warga di sekitar jetty melihat seekor buaya muara membawa jasad Ziyad di punggungnya.
Saat ditemukan, Ziyad hanya menggunakan pakaian. Jarak antara jetty dan buaya sekitar 70 meter dari lokasi awal Ziyad dinyatakan hilang. “Jasad Ziyad saat ini berada di kediamannya dan akan dimakamkan pihak keluarga,” kata Riqi. Riqi menjelaskan, selama proses pencarian, pihaknya menerima laporan para pemancing saat malam hari. Para pemancing melihat seekor buaya tengah mondar-mandir. Entah apa yang dicari buaya tersebut, namun diduga buaya itulah yang dilihat warga membawa tubuh Ziyad.
Riqi tidak dapat memastikan apakah di tubuh Ziyad terdapat luka seperti gigitan atau cakaran. Namun dirinya memastikan jika Ziyad tidak mungkin diterkam buaya saat bermain di belakang rumah yang di bawahnya sungai. “Rumahnya rumah panggung dan cukup tinggi. Rasanya tidak mungkin buaya bisa menjangkaunya. Mungkin Ziyad terjatuh saat bermain,” ungkap Riqi. Riqi mengimbau untuk seluruh warga yang berada diwilayah pesisir untuk selalu menjaga buah hatinya saat bermain, dan tetangga juga perlu untuk saling mengingatkan satu sama lain. Ditemukannya jasad Ziyad, terlebih seperti diantar seekor buaya, menimbulkan kesan mistis.
Hal ini sulit dibantah lantaran buaya biasanya akan mempertahankan mangsa yang sudah didapat dari predator termasuk buaya yang lain. Mbah Riono (49), salah satu paranormal yang tinggal di kawasan Tanah Merah, Samarinda Utara menjelaskan, buaya biasanya akan mencabik-cabik mangsanya. Namun dalam kasus ini buaya justru mengantarkan jasad yang hilang tenggelam. Dari penerawangannya, hal Ini sangat mungkin terjadi terutama saat salah satu keluarga atau nenek moyang terdahulu memiliki keterikatan dengan hal mistis.
“Biasanya nenek moyangnya ini sangat sayang dengan keturunannya. Sehingga saat keluarga tersebut mendapat musibah akan datang membantu dalam bentuk bermacam-macam sesuai hal mistis yang pernah diikuti,” singkat Mbah Riono. Diketahui, almarhum Ziyad sempat dinyatakan hilang sejak Rabu (18/1) sore. Ziyad sebelumnya sedang asyik bermain di belakang rumahnya, tepat di atas bantaran Sungai Mahakam. Bahkan di lokasi diduga tenggelamnya Ziyad, terdapat mainan yang kerap dimainkannya. (kis/nha)