SAMARINDA KOTA. Penundaan PON XX Papua selama setahun, berimbas pada singkatnya persiapan menuju gelaran berikutnya di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Dengan jeda waktu hanya 3 tahun dari seharusnya empat tahun, membuat daerah-daerah peserta tak punya banyak waktu. Seperti dikatakan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kaltim, Akhmad Albert, usai mengikuti rapat virtual bersama KONI se-Indonesia, sesuai arahan Presiden RI, PON XXI bakal dimajukan waktunya.
“PON 2024 dimajukan 9 September, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional. Itu sudah keputusan presiden,” jelas Albert. Terkait hal ini, KONI Kaltim menurutnya sudah harus membuat program-program yang betul-betul tepat sasaran. Mau atau tidak, KONI di bawah kepemimpinan Rusdiansyah Aras, harus bekerja keras untuk bisa menunjukkan prestasi. Apalagi saat ini Gubernur Kaltim, seperti disampaikan Albert, telah menegaskan dukungannya.
Ini juga kami meminta dukungan kepada seluruh pengurus cabor, termasuk instansi terkait untuk peningkatan prestasi olahraga Kaltim di PON yang akan datang,” urai Albert. Tahun ini, cabor-cabor juga sudah harus mempersiapkan diri untuk bisa mengikuti babak kualifikasi pra PON. Meski sebagian besar banyak yang baru dimainkan memasuki semester kedua tahun ini. Tapi ada juga beberapa cabor yang akan mempertandingkan babak kualifkasi lebih awal, yakni di Maret nanti.
“Kami siap, tidak ada masalah. Siapapun yang ikut pra PON pasti didukung, yang penting bisa zona medali sebagai syarat untuk bisa dikirimkan ke PON 2024,” tegas Albert. Lebih lanjut, Albert berharap agar semua cabor yang akan bermain di pra PON, mengirimkan atlet-atlet terbaiknya. Sehingga dengan begitu, keinginan dan harapan untuk bisa memperbaiki prestasi daerah ini bisa diwujudkan. (rz/upi)