SAMARINDA ULU. Penanganan banjir di titik langganan genangan memang perlu dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Sebab dalam satu kali anggaran saja tidak ampuh untuk mengatasi genangan yang sudah lama menjadi momok masyarakat sekitar. Salah satunya di Simpang Lembuswana menuju Jalan Dr Sutomo. Penanganan banjir ini dianggap berbeda dengan peanganan banjir yang ada di Jalan S Parman maupun Jalan M Yamin. Meski diketahui saat ini sudah ada kegiatan normalisasi di sisi Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Kelurahan Sidodadi, nyatanya hal ini tak cukup untuk mengurangi genangan di Jalan Dr Sutomo.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda Desy Damayanti mengatakan untuk penanganangan banjir di Simpang Lembuswana akan dilanjutkan hingga ke Jalan M Yamin. Sebab di kawasan Voorfo tersebut sudah terdapat kolam retensi, namun drainase yang ada saat ini belum tersambung dengan saluran di kawasan tersebut. “Itu akan kami tata dan disambung. Saya masih menunggu laporan dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen),” ujar Desy. Saat ini pihaknya memang masih melakukan evaluasi terhadap rumah pompa yang ada di kawasan tersebut.
Seharusnya memang masih berfungsi, namun tidak setiap saat lantaran pihaknya juga harus menghemat pengeluaran untuk bahan bakar saat pengoperasioan rumah pompa. Sedangkan untuk penangan banjir di Jalan Dr Sutomo juga akan dilanjutkan kembali. Salah satu itemnya saat ini yaitu rencana penambahan pintu air di Gang 8. “Rencana itu (pintu air) sudah oke tinggal dilaksanakan saja,” pungkas Desy. (hun/nha)