BALIKPAPAN. Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga pekerja kapal MT Nurhasanah Lima dari Padang, Sumatera Barat, dalam kondisi meninggal dunia, Minggu (22/1) malam. Ketiga jenazah berjenis kelamin laki-laki ini, selanjutnya dievakuasi ke RS Bhayangkara, Balikpapan. Dari informasi, kejadian bermula saat 5 orang pekerja di kapal MT Nurhasanah bermaksud untuk turun ke dalam palka kapal untuk mengambil sampel minyak. Tiga orang masuk ke dalam palka yakni, Arif, La Uzi, dan Langkole.
Sementara dua orang pekerja lagi menunggu di atas kapal, sekitar pukul. 16.45 Wita. Saat berada di dalam palka, diduga ketiganya menghirup gas beracun Hidrogen Sulfida dalam ruangan terbatas. Ketiga pekerja ini lemas dan akhirnya tewas di dalam palka. Komandan Regu SAR Balikpapan, Dwi Adi mengatakan, saat tiba di lokasi pihaknya langsung melakukan observasi lokasi untuk menjamin keselamatan para rescuer sekitar pukul 18.50 Wita. Menggunakan Self Contained Breathing Aparatus atau SCBA yang digunakan 2 rescuer dan 2 orang sebagai backup, untuk evakuasi berikutnya jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Proses evakuasi dilakukan dalam waktu 10 menit. “Kondisi di dalam palka pengap ditambah lagi ruangan masih berisi air yang bercampur minyak (CPO),” terang Dwi. “Alhamdulillah, evakuasi yang menggunakan webbing dilakukan dengan aman. Tiga korban tewas berhasil dievakuasi menuju RS Bhayangkara,” imbuhnya. Kondisi di dalam palka, katanya, ada minyak, suhu panas dan berair sehingga tim menggunakan SCBA. “Kalau kami lihat, korban masuk ke dalam palka tidak safety sama sekali,” paparnya.
Kepala Seksi Operasional Basarnas Balikpapan menyatakan, awalnya ada 1 pekerja masuk ke dalam palka. Namun Setelah ditunggu lama pekerja ini tak kunjung keluar. Dua pekerja yang melihat rekannya di dalam palka tidak sadarkan diri rupanya berniat mengirimkan menolong dan masuk ke dalam palka. Sayang saat masuk tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD), walhasil dua pekerja inipun ikut lemas dan akhirnya ketiganya tewas.
Proses evakuasi dilakukan dengan mengeluarkan satu persatu korban tewas di dalam palka.
Proses ini dilakukan sekitar pukul 18.50 Wita hingga 19.00 Wita. Terkait penyebab tewasnya tiga pekerja ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi pihak kepolisian. Meski demikian, dirinya menduga jika ketiga pekerja ini keracunan gas usai terjebak dalam palka kapal. “Di jasad ketiganya ditemukan luka seperti luka bakar. Karena memang di dalam palka ini suhu panas. Serta dilakukan pembersihan atau cleaning di dalam Palka,” tutup Basri. (kis/nha)