PROGRAM sekolah Adiwiyata semakin gencar dilakukan di hampir seluruh sekolah, dari dasar hingga menengah atas. Tak terkecuali bagi SMP Negeri 9 Samarinda, yang turut dalam program tersebut SMP Negeri 9 Samarinda begitu antusiasme dan semangat dalam menjalankan program-program untuk memajukan serta menjadikan sekolah yang bersih, sehat dan hijau.
Kepala SMPN 9, Mohammad Rizal melalui Ketua Adiwiyata SMPN 9, Ni Ketut Hartinawati mengatakan bahwa sebelumnya sekolahnya telah mengikuti program sekolah sehat dan sekolah siaga kependudukan. Menurutnya, Program Adiwiyata ini hanya melengkapi dan lebih mendetail dari program sebelumnya. “Sebenarnya sebelum Adiwiyata ini kami sudah banyak mengikuti program seperti sekolah sehat, sekolah siaga kependudukan dan ini juga menjadi salah satunya yang mendukung Program Adiwiyata ini,” katanya.
Ia menyebutkan setelah mendapatkan arahan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pihaknya menyatakan siap mengikuti dan melengkapi hal-hal yang kurang. Seperti contohnya tentang penanaman pohon, penghijauan, taman, mengurangi sampah plastik, pengelolaan sampah, pemanfaatan air dan hemat energi.
Ia menjelaskan bahwa Program Adiwiyata ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup sekolah, lingkungan hidup sekitar sekolah, dan daerah sehingga tercipta kondisi sekolah yang bersih, sehat, serta nyaman. Upaya mensukseskan Program Adiwiyata dilakukan melalui kegiatan yang mencakup 6 esensi. Antara lain menjaga kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, memilah dan menempatkan sampah pada tempatnya, mengelola sampah dengan 3 R (Recycle, Reduce, Reuse), menanam serta memelihara pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi dan inovasi.
“Di sini kami sudah mewajibkan anak-anak untuk membawa tumbler dan kotak makan sendiri. Memanfaatkan pembuangan air wudhu untuk menyiram tanaman yang kita tampung di kolam penampungan, memanfaatkan air hujan untuk wudhu, cuci tangan dan sebagainya. Adanya kolam resapan untuk menanggulangi banjir, pembuatan biospori, tanaman hidroponik, hemat air dan listrik,” sebutnya.
Dalam menjalankan Program Adiwiyata, pihaknya pun membentuk kader Adiwiyata terdiri dari para siswa dengan menjalankan pokja-pokjanya. “Karena Adiwiyata tidak hanya guru dan TU saja yang bergerak, tetapi juga melibatkan seluruh warga sekolah. Yakni siswa, komite, kantin, penjaga sekolah, warga sekitar sekolah, serta mitra sekolah,” lanjutnya.
Diterangkannya juga bahwa dengan adanya Program Adiwiyata ini dapat menjadikan salah satu budaya hidup sehat dan bersih, menciptakan lingkungan yang hijau. Terutama bagi para siswa, menjadi suatu pembelajaran agar dapat hidup mandiri dan dapat diterapkan di lingkungan tempat tinggalnya.
“Seperti kita melibatkan anak-anak saat membuang sampah, membersihkan WC karena ini adalah tugas kita bersama. Serta menjadi bagian dari pendidikan mengajarkan para siswa untuk mandiri, hidup bersih dan bermanfaat hingga di rumah,” tuturnya.
Sesuai dengan adanya Program Adiwiyata, dengan harapan kebiasaan hidup sehat dan bersih ini dapat menjadi budaya dalam diri untuk peduli terhadap lingkungan di manapun berada.
“Seperti melakukan gerakan hemat air, hemat energi, kebersihan pengelola sampah. Bukan karena takut dihukum membuang sampah sembarangan, tetapi sudah menjadi kebiasaan didiri seseorang dan telah menjadi budaya itu harapan terakhirnya,” tambahnya. (Adv/nch/rin)