SAMARINDA KOTA. Momentum pergantian usia Kota Samarinda dan Pemkot Samarinda menjadi waktu yang tepat bagi wali kota dan wakilnya, membeberkan keberhasilan dan raihan yang telah dicapai di masa kepemimpinan saat ini. Jika sebelumnya mengusung Samarinda Kota Tepian, kini berubah menjadi Kota Peradaban. Atas dasar itulah yang pedoman Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakilnya Rusmadi, dalam melanjutkan estafet kepemimpinan.
Menjadikan Samarinda sebagai Kota Pusat Peradaban, dengan berlandaskan pada kaitannya manusia dengan alam. Sehingga tidak meninggalkan nilai histori dari kota seluas luas 718.000 kilo meter, dengan populasi berjumlah 827.994 jiwa ini. “Kesadaran akan pola interaksi manusia dengan alam atau lingkungan yang baik, kehadiran institusi politik-pemerintahan, ekonomi dan keberhasilan merawat keberagaman secara konsisten, akan membentuk peradaban kota yang berkelanjutan,” ujar Andi Harun dalam pidatonya pada agenda paripurna di Ruang Rapat Utama, Gedung DPRD Samarinda, Selasa (24/1).
Ia mengakui hingga saat ini urusan banjir dan tanah longsor tentu menjadi bukti bahwa faktor manusia sangat berhubungan terhadap alam. Sehingga menjadi titik balik kesadaran agar kerusakan alam harus dihentikan, dengan bentuk partisipasi dari masyarakat. “Kesadaran bersama bahwa memang Sungai Karang Mumus dan anak-anak sungainya seperti sungai Karang Asam Besar, sungai Karang Asam Kecil, sungai Talangsari, dan lain-lain harus dibebaskan dari beban sedimen, sampah dan tentu bebas dari bangunan pada garis sepadan sungai,” jelasnya. Ia mengakui penanganan banjir tetap menjadi program prioritas.
Di samping itu, ada juga beberapa proyek besar yang masih berjalan saat ini dan masuk dalam perencanaan jangka panjang, yaitu transportasi massal, modern dan ramah lingkungan berbasis rel. “Lokasi transirnya dari Bandara APT Pranoto menuju Kota Samarinda (Stadion Madya Kadrie Oening),” ujarnya. Lalu pembangunan pelabuhan multi purpose serta pintu air di Tepian Mahakam menjadi juga menjadi rencana jangka panjang Pemkot Samarinda. Sehingga ia pun meminta dukungan dari para anggota dewan yang menghadiri paripurna kemarin.
Menanggapi hal ini Anggota Komisi III DPRD Samarinda Anhar memastikan bahwa pihaknya jelas akan mendukung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Termasuk pembangunan terowongan yang belakangan ini mendapat perhatian banyak warga. “Tentu akan kami dukung, karena sudah disepakati anggarannya, tinggal dari ketepatan waktunya saja. Silahkan instansi teknis yang mengeksekusi,” ujarnya.
Selain itu Politikus PDIP ini mengakui bahwa beberapa program jangka panjang dari wali kota saat ini memang diperlukan, dan harus diakui ekspektasi masyarakat juga cukup tinggi. Terlebih Samarinda menjadi Kota Penyanggah Ibu Kota Negara (IKN). “Memang harus berani dimulai untuk melakukan perubahan, jangan sekadar studi banding saja. Berhasil atau tidak sejarah yang akan mencatat itu,” pungkasnya. (hun/beb)