SAMARINDA KOTA. Untuk menata kota yang sudah semakin sesak ini memang membutuhkan waktu panjang. Namun jika tidak dimulai dari sekarang, tentu akan berimbas pada terhambatnya sejumlah pembangunan infrastruktur lainnya. Sejak tahun lalu Pemkot Samarinda berencana akan membangun Pelabuhan Multipurpose yaitu pelabuhan yang melayani kegiatan bongkar muat, lebih dari satu jenis kargo. Upaya untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perhubungan, BAPENAS, termasuk dari badan usahanya BUMN Pelindo telah ditempuh. Wali Kota Samarinda Andi Harun memastikan bahwa saat ini dari Pelindo juga telah sepakat untuk pindah, agar bisa mengurangi kemacetan di Jalan Yos Sudarso.
“Pada prinsipnya terjadi kesepakatan, namun karena ada program pemindahan IKN (Ibu Kota Negara), tentu juga membutuhkan anggaran besar. Sehingga pembuatan pelabuhan ini tidak bisa dilakukan dalam tahun ini juga,” ungkapnya. Di satu sisi orang nomor satu di Samarinda ini juga tidak ingin membebani APBD Kota Samarinda dalam pembangunan pelabuhan baru. Sehingga ia lagi-lagi mengusulkan agar dikerjakan menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sehingga untuk saat ini pihaknya akan melakukan proses perizinan dan persiapan lainnya, untuk perencanaan pemindahan Pelabuhan Samarinda.
“Kemungkinan tahun ini sudah mulai penetapan permakasa sampai nanti penawaran, badan usaha. Karena KPBU itu tidak menggunakan anggaran APBD, soalnya pemerintah bekerja sama dengan pihak pengusaha,” jelasnya. Diketahui berdasarkan perkembangan terakhir sudah ada dua perusahaan yang melirik untuk terlibat dalam pembangunan pelabuhan curah ini, di antaranya PT Samudera Indonesia serta PT Krakatau Bandar Samudera (KBS). “Untuk teknisnya nanti bisa berkoordinasi dengan bagian pembangunan, yang pasti tahun ini ada beberapa kegiatan yang kami usulkan dalam KPBU sedang on going,” pungkasnya. (hun/beb)