GUNUNG LINGAI. Tengah Malam, warga Jalan Gunung Lingai, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang terganggu. Pasalnya, terdengar suara gaduh di salah satu rumah. Rupanya, seorang pria paruh baya mengamuk dengan merusak rumah sekaligus warung makan, Kamis (9/2). Pria yang belakangan diketahui bernama Roki (62) merusak pintu dan dinding rumah yang terbuat dari kayu.
Warga yang datang sekitar pukul 00.30 Wita tidak berani mendekat lantaran Roki terlihat marah dan sesekali memukul dinding dengan tangan kosong maupun dengan kayu. Lantaran semakin membuat resah, warga kemudian meminta bantuan aparat kepolisian untuk bisa mengamankan Roki yang semakin beringas. Roki bahkan sesekali menantang warga yang mulai ramai berdatangan.
“Kami datang malah disambut dengan teriakan. Marah sambil membanting dan memukul dinding rumah. Tidak tahu apa sebabnya,” kata Yadi (46) warga sekitar. Untuk bisa mengamankan Roki bukan perkara mudah. Anggota patroli Beat 110 yang datang harus ekstra hati-hati dan penuh kesabaran. Pasalnya, Roki tak mudah dibujuk untuk tenang. Satu kesempatan akhirnya didapat. Roki berhasil dibekuk setelah dikepung. Roki selanjutnya dibawa ke Mapolsekta Sungai Pinang.
Mapolsekta Sungai Pinang AKP Noor Dhianto melalui Kepala SPKT Polsekta Sungai Pinang, Aiptu Harri mengatakan, Roki berhasil diamankan setelah membuat keributan di rumah tersebut. Dari informasi warga, Roki memang kerap meminum minuman keras dan temperamen. Untuk rumah yang dirusak adalah milik kakak ipar yang dipercaya ia jaga bersama pemilik warung. Riko mengamuk lantaran ada barang miliknya yang hilang. “Untuk Roki kami serahkan kembali kepada Kakak Iparnya agar diselesaikan secara kekeluargaan. Kami harap tidak membuat keributan lagi,” singkat Harri.
PASIEN ODGJ NGAMUK
PERJALANAN ambulans membawa orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang semula lancar berubah jadi kegaduhan. Pasien ODGJ berjenis kelamin perempuan itu tiba-tiba mengamuk di dalam mobil ambulans. Hal ini membuat panik para relawan yang ikut mengawal di dalam ambulans, Kamis (9/2) pagi. Mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi, tim ambulans terpaksa menghentikan perjalanan di Jalan Tarmidi, Sungai Pinang Luar sekitar pukul 10.00 Wita.
Penghentian dilakukan untuk menenangkan ODGJ berinsial Nl (25) tersebut. Sopir ambulans PWI Kaltim Peduli, Munanto mengatakan, pihaknya menerima permintaan menjemput Nl di Jalan Juanda. Namun saat tiba ternyata Nl sudah lebih dulu naik ke angkutan kota (angkot). Ambulans kemudian membuntuti angkot hingga Nl diturunkan lantaran sopir angkot takut membawa pasien ODGJ. “Begitu pindah ke ambulans dan belum sampai ke RSUD Atma Husada.
Nl mengamuk dan memukul relawan yang ikut mengawal di dalam. Ambulans,” ungkap Munanto. Beruntung, tambahan relawan datang ke lokasi ambulans berhenti. Meski begitu Nl masih saja mengomel dan berusaha memukul saat ambulans kembali melanjutkan perjalanan. “Nl ini pasien ulangan. Sudah berulang kali dirawat. Ayahnya menghubungi kami lantaran Nl mengancam akan membunuh ayahnya itu,” kata Sarnawati koordinator Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Samarinda Ulu. Kembalinya Nl ke RSUD Atma Husada diharapkan mampu mengobati gangguan kejiwaan yang dialaminya. (kis/nha)