SAMARINDA KOTA. Tempat perputaran ekonomi paling cepat salah satunya adalah pasar. Namun selama ini beberapa pasar tradisional di Kota Samarinda masih dianggap kurang layak dan tidak tertata. Belum lama ini Pemkot Samarinda berencana melalukan revitalisasi Pasar Pagi Jalan Jendral Sudirman. Setelah sebelumnya pengelolaan diserahkan oleh pihak ketiga, kini Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda bisa lebih leluasa melakukan rekonstruksi atau pembangunan pasar.
Sebanyak 75 persen fasilitas ruangan itu diisi oleh pedagang konveksi, 15 sampai 20 persen itu diisi aksesoris, serta 5 sampai 10 persen untuk kios lainnya. Diketahui pasar tradisional ini memang sudah ada bahkan sejak tahun 1960an silam. Sehingga memang diperlukan pembaharuan agar meningkatkan kenyamanan para pedagang maupun konsumen yang pernah sepi berbelanja di pasar tersebut. Wali Kota Samarinda Andi Harun pun mengakui dari segi usia teknis bangunanpun sebenarnya bisa membahayakan pengunjung.
“Makanya saya sudah minta Disdag (Dinas Perdagangan) membuat gagasan rekontruksi, karena gedungnya sudah tidak relevan lagi kalau cuma revitalisasi,” ujarnya. Sehingga alternatifnya adalah rekontruksi ulang, sehingga bangunan yang ada saat ini memang harus dibongkar dan dibangun ulang. Namun bukan berarti pembangunan dilakukan tahun ini, sebab orang nomor Satu Samarinda itu perlu melihat perencanaan yang nantinya akan diusulkan oleh Disdag Samarinda dengan tema tradisional modern.
Selain itu, tak lupa ia juga berpesan kepada Disdag Samarinda agar menyediakan lahan untuk parkir kendaraan. Sebab selama ini masyarakat hanya memakir di beberapa kantong parkir ilegal. “Suatu hari nanti di Jalan Sudirman itu harus bebas parkir, tak ada lahi fenomena parkir yang tidak memadai,” jelasnya. Sementara itu untuk pedagang yang telah berjualan, perlu dicarikan alternatif, agar mereka tetap bisa berjualan saat proses rekonstruksi berjalan. Rencana Pemkot Samarinda akan menggandeng PT Pelayaran Nasional (Pelni).
Sebab lahannya bisa digunakan sementara untuk pedagang berjualan. “Lahannya bisa di Pelni atau di Mesra Mall, pedagang kami sewakan tempat, pemerintah yang sewa selama masa pekerjaan kontruksi,” terang. Kepala Disdag Kota Samarinda Marnabas mengatakan pada rentang November-Desember sudah bisa memindahkan sementara pedagang Pasar Pagi. Berdasarkan data yang ia punya jumlah pedagang saat ini mencapai 1800 pedagang dengan berbagai macam jenis dagangannya.
“Selain di Pelindo, saya juga masih negosiasi dengan pengelola Segiri grosir,” paparnya. Menurutnya pemindahan sementara pedagang ke Segiri Grosir di Jalan Pahlawan itu diharapkan bisa menghidupkan kembali pasar modern tersebut. Pasalnya saat ini sudah lama mati suri lantaran masyarakat hanya bertransaksi di Pasar Induk Segiri.
“Ketika Pasar Pagi saya pindah kesana otomatis punya pelanggan dan hidup, ketika dia pindah lagi pasti dia buka cabang disitu,” pungkasnya. (hun/nha)