SAMARINDA KOTA. Gagal memenuhi target emas di PON Papua, menjadi bahan evaluasi dan pelajaran bagi Taekwondo Indonesia (TI) Kaltim. Untuk itu, dalam persiapannya menuju babak kualifikasi PON XXI, TI Kaltim akan melakukan upaya menjaring taekwondoin-taekwondoin terbaiknya, dengan melaksanakan seleksi fisik tahap awal pada 11-12 Maret mendatang. Dalam program seleksinya, disampaikan pelatih taekwondo Kaltim, Alfred Blegur, Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) TI Kaltim telah melakukan sistem klasterisasi atlet.
Di mana para atlet ini dikelompokkan berdasarkan pada hasil PON Papua, Porprov Berau dan kejuaraan wilayah di Kalsel. “Untuk seleksi semua kami panggil dan dikelompokkan berdasar pada hasil di Papua, Porprov Berau dan kejurwil,” terang Alfred. Ditemui usai memaparkan program cabornya di Review and Annual Plan (RAP) bersama KONI Kaltim, Alfred sedikit memberikan analisanya terkait hasil di Papua lalu.
Menurutnya, kebanyakan yang bertanding saat itu merupakan atlet-atlet muda. “Banyak yang baru lulus sekolah dan mereka dalam bertanding masih mengedepankan fisik. Saat ini tentu secara emosi mereka lebih matang, tentu dengan regulasi usia, bisa jadi andalan Kaltim di pra PON nanti,” jelas Alfred. Ditanya terkait target di pra PON, TI akan berusaha maksimal bisa meloloskan sebanyak mungkin atletnya. Untuk itu, taekwondoin yang akan mengikuti seleksi akan ditekankan untuk bisa masuk di zona medali. (rz/upi)