SAMARINDA KOTA. Pasca PON Papua, Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Kaltim, hanya rehat sekitar dua minggu. Selanjutnya, program latihan terus dilakukan hingga saat ini, dengan tujuan mempertahankan gelar juara umum pada PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) nanti.
“Habis di Papua kami hanya istirahat dua minggu. Setelah itu, rutinitas latihan berjalan normal dengan kemampuan yang kami miliki,” ucap Ketua Porlasi Kaltim, Teddy Nanang Abay. Khusus untuk PON 2024 nanti, cabor layar akan mempertandingkan beberapa nomor baru. Selain nomor-nomor andalan seperti optimist dan laser, kelas foil atau selancar dipandang Teddy menjadi tren baru olahraga ini.
Kaltim juga memandang nomor-nomor baru ini sangat berpeluang untuk dijadikan target perolehan tambahan medali bagi skuad layar Kaltim. “Sejauh ini kami sudah bekerja sama dengan Porlasi Bali untuk bisa melakukan latihan bersama. Karena kebetulan di sana memiliki peralatan yang lengkap,” jelas Teddy.
Dikatakan Teddy, nomor selancar ini secara peralatan cukup ringkas dan tak seribet di nomor-nomor perahu. Peralatan bisa dipacking dan masuk dalam bagasi pesawat, sehingga bisa dibawa kapan dan di mana saja, untuk mengikuti try out atau kejuaraan-kejuaraan. “Jadi selancar angin ini saya pikir perlu untuk dijadikan sasaran berikutnya di zona medali,” Teddy menekankan.
Tak hanya itu, nomor baru ini berkaca pada postur orang Indonesia, sangat berpeluang untuk berprestasi di level dunia. Dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dibanding Eropa, menjadi alasan kuat nomor ini patut dikembangkan lebih lanjut. “Dibanding dengan kelas-kelas perahu, untuk level internasional, itu agak sulit, karena postur kita kalah dari orang Eropa,” kata Teddy. (rz/upi)