KAMPUNG JAWA. Pencarian bocah laki-laki yang terseret arus banjir di Jalan Pasundan, Gang Ceremai, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, Rabu (8/3) kemarin. Pencarian pada hari ketiga, diperluas hingga menyisir Sungai Mahakam.
Sementara pihak keluarga yang hadir saat upaya pencarian oleh tim SAR gabungan dari Basarnas, Polairud Polresta Samarinda BPBD Samarinda serta relawan, hanya bisa pasrah seraya berdoa. Tak hanya mengandalkan tim gabungan, pihak keluarga juga mendapat bantuan pencarian secara spiritual dari komunitas Hindu dengan melarung sesaji ke Sungai Mahakam. Prosesi melarung dilakukan pada pukul 10.00 Wita, kemarin.
Armiyati (35), ibunda Toriq, yang membawa foto putranya memercayakan sepenuhnya kepada tim SAR untuk membantu pencarian dengan menyisir Sungai Mahakam. Sembari menitikkan air mata, Armiyati memeluk foto putranya. Ditemui media ini, Armiyati mengaku jika dirinya dan putra ketiganya itu, terpisah setelah rumah tangganya kandas dengan ayah Toriq.
Meski begitu, Toriq yang saat ini tinggal bersama ayah kandung dan neneknya di Jalan KS Tubun, Gang 7, Kelurahan Dadi Mulya, kerap menemui sang ibu untuk meminta atau menyampaikan sesuatu yang penting. “Terakhir bertemu sepekan lalu. Tapi kalau komunikasi, setiap waktu,” kata Armiyati.
Menurut Armiyati, putranya itu memang senang bermain banjir meski tidak pandai berenang. Sebelum kejadian, ayahnya mengizinkan Toriq bermain saat hujan pada hari itu. Tapi ayahnya mengira jika Toriq hanya mandi hujan di depan rumah saja. Ayahnya mulai cemas dan mencari keberadaan jelang malam.
Pasalnya, Toriq tak kunjung pulang hingga pukul 18.30 Wita. Dari sinilah tersiar kabar jika Toriq tercebur ke parit dan menghilang diharuskan deras. “Toriq memang suka mandi hujan. Ayahnya tidak mengetahui bermain hujan hingga sejauh itu,” ungkapnya.
Armiyati hanya bisa pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, atas cobaan yang menimpa keluarganya. Dalam kondisi apa pun, dirinya pasrah dan menerima meski kenyataannya pahit. “Harapan kami Toriq selamat. Tapi apapun itu hasil akhirnya tetap kami terima,” sedih Armiyati.
Di tengah pencarian dan menunggu hasil tim SAR gabungan, seorang guru sekolah dasar datang menemui Armiyati. Guru tersebut memberikan semangat dan dorongan moril kepada Armiyati. “Saya guru olahraga di SDN 001, Jalan Bukit Barisan. Toriq murid kami kelas III,” kata Ridwansyah.
Menurut Ridwansyah, Toriq murid pendiam namun aktif di sekolah. Salah satu kegiatan yang diikuti Toriq adalah bermain maulid habsi. Toriq ikut berlatih memainkan terbang (gendang). “Sejak hari pertama pencarian, pihak sekolah sudah ikut membantu pencarian. Kami berharap Toriq bisa segera ditemukan dalam kondisi apapun,” harapnya.
Hingga sore kemarin, pencarian masih dilakukan tim SAR gabungan dengan menyisir Sungai Mahakam. Upaya ini dilakukan karena diyakini korban yang tercebur di parit itu terseret arus deras hingga ke Sungai Mahakam.
“Pencarian hari ketiga ini masih nihil. Meski radius pencarian sudah kami perluas hingga 1 kilometer, kami lanjutkan esok hari,” kata koordinator Siaga Sar Samarinda, Riqi Effendi. (kis/nha)