TENGGARONG. Masih banyak pekerjaan rumah alias PR harus diselesaikan Pemkab Kukar, dalam upaya membangun daerah. Terutama fasilitas umum berupa jalan, drainase dan lain sebagainya. Karena itulah instansi teknis terkait, terutama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar diminta maksimal bekerja. Demikian ditegaskan Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid ketika mengikuti Musrenbang Kecamatan Tenggarong, berlangsung pekan lalu.
“Saya banyak terima keluhan warga. Terutama mengenai jalan rusak. Entah di wilayah Tenggarong sampai pedalaman. Warga merasa kesulitan. Termasuk mengenai banjir di sejumlah pemukiman di Tenggarong. Biasanya terjadi setelah hujan deras. Ada saja banjir. Seperti di kawasan Kelurahan Melayu, Panji, Kampung Baru sampai Loa Ipuh. Artinya drainase di Tenggarong belum maksimal. Harus dibenahi supaya tidak menimbulkan masalah lebih besar,” urai Rasid.
Meskipun tidak mengecilkan keberadaan kecamatan lain di Kukar, tentunya Tenggarong tetap jadi fokus OPD teknis terkait. Mengingat Tenggarong sebagai Ibukota Kabupaten Kukar. Jadi posisinya sebagai wajah daerah ini secara keseluruhan.
“Tenggarong kan ibukota. Jika kondisi di Tenggarong saja buruk, bagaimana dengan kecamatan-kecamatan lainnya? Sudah bisa dipastikan, kondisinya pasti lebih memprihatinkan. Sedangkan fakta di lapangan, kan masih banyak kekurangan di sana-sini. Itu patut jadi perhatian kita bersama,” kata Rasid.
Politisi Partai Golkar ini juga menuturkan, beberapa lokasi patut diperhatikan. Misalnya, jalanan di bilangan Bukit Biru Tenggarong sampai Loa Kulu. Kemudian jalanan dari Tenggarong menuju Jonggon. Ada pula badan jalan di Loa Tebu, Bendang Raya hingga Sebulu. Nyaris semua jalan poros menghubungkan antara desa-desa dan kecamatan itu, kondisinya rusak.
“Kalau bicara keluhan warga, tidak ada habisnya. Kerusakan jalan ada di mana-mana. Semua menuntut perbaikan. Tentu saja kami tidak bosan-bosannya mengingatkan ke instansi terkait, terutama Dinas PU Kukar,” ujarnya lagi. (idn/beb)