SAMARINDA KOTA. Persoalan banjir hingga kini masih lekat dengan Samarinda yang langganan tergenang. Padahal setiap tahun, APBD Kota Samarinda sebagian besar untuk pengendalian banjir. Hanya saja kegiatannya memang tidak semua kawasan mendapatka porsi yang besar dalam penanganan banjir.
Hal ini terjadi di kawasan Samarinda Seberang, seperti di Jalan HAMM Rifadin dan Jalan Harapan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir. Terlebih di tengah musim pancaroba saat ini, saat hujan deras mengguyur Samarinda, dua kawasan itu tergenang banjir.
Bahkan akses menuju RSUD Inche Abdoel (IA) Moeis juga ikut tergenang, padahal itu merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan yang ada di kawasan Samarinda Seberang dan sekitarnya. Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Hendra Kusuma mengakui untuk penanganan banjir rutin dilakukan.
Hanya saja khusus di kawasan itu memang perlu dilakukan normalisasi drainase lantaran sudah terlalu banyak endapan sedimentasi. Memang untuk tahun ini belum masuk dalam perencanaan penggunaan APBD murni, hanya saja penanganannya memang baru mau direncanakan oleh pihaknya tahun ini. “Untuk tahun ini memang belum ada anggarannya,” ungkap Hendra.
Namun persoalan ini memang tak bisa dibiarkan begitu saja, ia memastikan dari pihak SDA memang sudah berancang-ancang untuk melakukan normalisasi drainase, khususnya di Jalan Harun Nafsi dan HAMM Rifaddin. Lantaran membutuhkan anggaran yang besar, sehingga untuk langkah selanjutnya masih harus dikaji secara teknis.
Saat ditanya mengenai kebutuhan anggaran, Hendra pun mengaku masih harus membahas hal ini dengan timnya. “Anggarannya belum kelihatan, kan baru perencanaan,” jelasnya. Camat Loa Janan Ilir (LOJI), Syahrudin Salman menjelaskan, pihaknya beserta relawan sudah berulang kali mela kukan pembersihan sedimentasi yang mengendap di saluran parit.
“Bahkan untuk mencegah pasir-pasir masuk ke saluran parit, kami sering melaksanakan gotong royong membersihkan tanah yang menumpuk di median jalan,” pungkas Syahrudin. (hun/nha)