BORNEO FC Samarinda terus melakukan gebrakan dengan keinginan menjadi tim sepak bola yang benar-benar profesional. Hal tersebut tak hanya dilakukan pada fasilitas untuk pemain saja. Di luar itu, memperlihatkan pemandangan yang indah di pusat latihan pun dilakukan.
Faktanya, manajemen Borneo FC menjalin kerja sama dengan Never Too Lavish (NTL). Para seniman dari studio seni ternama asal Jakarta itu, berhasil menyulap dinding tribun Training Centre menjadi lebih segar dipandang mata. NTL memasukkan 3 unsur di muralnya, yakni Pesut Mahakam, burung enggang dan dua pemain berebut bola.
Proses mural sendiri berlangsung pada 10-11 Maret kemarin. Seniman NTL Bernhard Suryaningrat menjelaskan, tema utama dari mural yang mereka garap adalah melukis sepak bola Samarinda dalam satu gambar. Hal itu dipertegas dengan kehadiran Pesut Mahakam yang merupakan ikon Kota Samarinda dan Borneo FC Samarinda.
“Ada (gambar) sepak bola, burung enggang mewakili Kalimantan, dan pesut yang mewakili ikon Borneo FC. Kalau warna gak ada alasan khusus, tapi kami lebih mementingkan estetika warna yang berkesinambungan dengan style yang biasa kami gunakan,” kata Bernhard. NTL juga senang bisa debut di sepak bola. Terlebih Borneo FC merupakan tim profesional yang stylish.
“Makanya ketika ada kesempatan kerja bareng Borneo. Dan Borneo FC sendiri selalu support menjaga hubungan baik dengan kami. Ya sudah, kami jadi all out. Dan eksplorasinya juga seru. Menurut saya, Borneo FC juga tim sepak bola yang cukup memperhatikan banyak hal.
Termasuk fashion pemain, kostumnya diperhatikan,” terangnya. “Dari logo juga bisa dibilang, tidak old school. Jadi sudah ngikutin perkembangan zaman juga lah. Jadi menurut gua itu keren banget,” pungkas seniman yang datang jauh-jauh dari Jakarta tersebut. (upi)