SAMARINDA KOTA. Jelang Bulan Suci Ramadan yang diperkirakan masuk mulai 22 Maret mendatang, kebutuhan bahan pokok (bapok) dipastikan akan meningkat. Hal ini tentunya perlu diantisipasi guna mengendalikan harga dan ketersediaan bapok di lapangan.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyebut berdasarkan hasil laporan BPS Kaltim, Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikuktur, serta Disperindagkop dan UKM Kaltim, ketersediaan komoditi pangan Kaltim cukup aman sampai tiga bulan ke depan.
“Maksudnya, dalam menyambut bulan suci Ramadan dan Idulfitri, ketersediaan pangan kita aman dan tercukupi. Kita harap masyarakat tidak perlu khawatir.Jangan panic buying atau membeli kebutuhan secara berlebihan,” ucapnya pada awak media, Kamis (16/3) kemarin.
Adapun dari hasil pemantauan, harga komoditi pangan strategis pada Februari. Pada minggu pertama Maret ini menunjukkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, diantaranya jagung, bawang merah, telor ayam ras dan minyak goreng.
“Komoditas itu memang dari luar Kaltim. Khusus untuk telor ayam ras, kita harap Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk memaksimalkan peternakan ayam petelor, sehingga memenuhi kebutuhan dalam daerah, termasuk minyak goreng.
Ya, walaupun pabriknya dibangun di Balikpapan, refinery minyak goreng yang rencanaya juga akan dibangun Bontang dan tentu ini belum bisa mencukupi kebutuhan dalam daerah,” bebernya. Hadi menyebut bahwa Kaltim bukan daerah penghasil beberapa komoditi pangan, maka ketergantungan sangat tinggi kepada penghasil komoditi pangan, seperti Jawa Timur dan Sulawesi.
Langkah antisipatif menurut dia, harus dilakukan saat ini. Tujuannya untuk memastikan permintaan dan supply dari dan luar Kaltim. Kerja sama yang dilaksanakan selama ini dapat terus berjalan dan ditingkatkan. Diharapkan bisa terpantau kebutuhan dan kekurangan pasokan kebutuhan.
“Kerja sama yang telah berlangsung kiranya perlu ditingkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan pemerintah daerah lainnya, yang sifatnya antar pemerintah dan business to business,” tegasnya. Dirinya berharap, menyambut Ramadan dan Idulfitri bisa dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota.
Karena dengan adanya pasar murah ini, manfaat yang dirasa masyarakat adalah komoditas kebutuhan pokok bisa langsung dimanfaatkan masyarakat yang berada di pelosok hingga pedalaman.
“Harapan kami menjelang Ramadan dan Idulfitri, kegiatan pasar murah bisa dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota. Intinya, memastikan kepada masyarakat bahwa harga komoditi pangan masih terkendali,” katanya. (mrf/nha)