SAMARINDA KOTA. Jelang digulirnya babak kualifikasi PON XXI, sejumlah cabor telah melaksanakan rangkaian seleksi atletnya. Ini sesuai dengan arahan KONI Kaltim, yang memutuskan hanya atlet yang berada di zona medali saja yang akan dikirim ke PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Salah satunya, cabor taekwondo yang sudah menyelesaikan tahapan awal seleksi pada 11-12 Maret lalu. Diikuti sekitar 50 atlet dari seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim, kegiatan ini dipusatkan di Dojang Taekwondo, Kompleks Polder Air Hitam, Samarinda.
Proses seleksi dibagi dalam dua tahapan. Di hari pertama, tes difokuskan pada teknik. Sementara di hari berikutnya, lebih menitik beratkan pada kondisi fisik, seperti daya tahan, kekuatan dan kecepatan.
“Jadi seleksi ini diikuti oleh atlet senior dan junior. Targetnya, untuk yang senior di pra PON, junior untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas),” terang pelatih taekwondo Kaltim, Alfred Blegur. Secara umum, Alfred melihat fisik atlet sudah cukup bagus.
Apalagi di antaranya memang sudah cukup terlatih, terutama mereka yang berasal dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Sekolah Khusus Olahragawan Indonesia (SKOI) Kaltim. Untuk hasil seleksi sendiri, Alfred mengatakan akan diputuskan dalam rapat pengprov.
Nantinya, pengprov juga akan menjalankan sistem promosi dan degradasi, karena masih ada beberapa agenda kejuaraan yang akan diikuti.
“Kami dari tim pelatih juga ingin secepatnya ada sentralisasi. Sehingga setelah tes ini, atlet-atlet itu tidak harus pulang lagi, cepat dipanggil untuk TC,” pungkasnya. (rz/upi)