BORNEO FC sangat beruntung memiliki striker seperti Matheus Pato. Pemain yang baru musim ini bermain di Indonesia tersebut, kini berpotensi menjadi pencetak gol terbanyak di Liga 1. Namun Pato tak mau menjadikan
gelar top skor menjadi target utamanya.
Sebab pemain bernama lengkap Matheus Antonio Souza dos Santos itu, lebih memikirkan bagaimana tim bisa menang dan berada di posisi papan atas pada klasemen akhir nanti. Saat ini Pato masih tertinggal 1 gol dari David Da Silva, striker Persib Bandung yang sudah mengemas 20 gol di Liga 1. Tiga golnya ke gawang PSIS Semarang akhir pekan lalu, membuatnya kini bersaing ketat dengan David Da Silva.
“Bagi saya yang utama adalah kemenangan tim. Tapi saya berposisi sebagai penyerang, jadi tentu saya ingin mencetak gol terus,” ujarnya. Pemain 27 tahun tersebut sedikitnya punya 2 alasan kenapa masih ingin terus memburu gol. Pertama, karena memang tugasnya sebagai penyerang adalah mencetak gol.
Dengan golnya, peluang tim meraih kemenangan semakin besar. Kedua, semakin banyak kemenangan yang diraih Pesut Etam, maka semakin besar pula peluang finis di peringkat yang lebih baik dari saat ini. Namun seperti dikatakannya, gelar individu disebutnya sebagai bonus alias prioritas kedua. Karena yang paling penting baginya, adalah membawa Borneo FC memenangkan pertandingan sebanyak mungkin pada sisa laga musim ini.
“Saya akan lebih senang kalau Borneo FC bisa menang terus dan finis di posisi yang lebih baik dari sekarang,” kata Pato. “Di tiga pertandingan terakhir kami menang, itu bagus buat kami. Semua pemain kini punya pikiran yang positif dan kami siap melakoni 2 laga away berikutnya. Mudah-mudahan kami bisa memetik poin penuh saat melawan Sleman dan Arema FC. Dan kembali ke Samarinda untuk 2 laga kandang lainnya,” ujarnya.
Pato musim ini memang sangat luar biasa. Sebab di dalam tim, ia sudah mematahkan rekor Lerby Eliandry sebagai pencetak gol terbanyak Borneo FC dalam 1 musim. Lerby sebelumnya mencetak rekor dengan 16 gol pada 2017, mematahkan torehan Fernando Soler dengan 14 gol pada 2014 silam. (upi)