SIMPANG PASIR. Barier beton di mulut Jembatan Achmad Amins (eks Mahkota II) yang masih terpasang hingga saat ini, membahayakan bagi pengguna jalan khususnya pengendara motor.
Barier yang dipasang untuk menghalau melintasnya truk dan kendaraan berat lainnya itu membahayakan karena rawan tertabrak, seperti peristiwa yang terjadi Kamis malam (16/3) lalu pukul 22.11 Wita.
Pengendara motor Honda PCX warna hitam dengan nopol KT 5935 SZ yang melintasi jembatan dari arah Sungai Kapih menuju Simpang Pasir, menabrak barier yang terpasang hingga harus dilarikan ke RSUD IA Moeis lantaran tak sadarkan diri.
Insiden kecelakaan menabrak barier di Jembatan Mahkota II itu diungkapkan warga bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya sudah beberapa kali pemotor menabrak pembatas jalan tersebut.
“Mobil juga pernah menabrak. Kalau penyebabnya mungkin karena tidak terlihat, karena terkadang saya yang sering lewat saja pernah hampir menabrak,” tutur Muji, warga Simpang Pasir yang turut membantu korban tabrak barier. Terkait dengan insiden tersebut.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, melalui Kabid Lalu Lintas Jalan, Didi Zulyani mengungkapkan, untuk menghindari terjadinya insiden serupa diakuinya ada wacana untuk dibuka (barier, Red) tersebut.
“Tapi itu tergantung di dinas PUPR,” tegas Didi. Didi menjelaskan, urung dibukanya barier yang terpasang di kedua sisi mulut Jembatan Mahkota II tersebut lantaran masih adanya pekerjaan yang belum dipenuhi oleh PUPR.
“Sehingga dari balai keselamatan jembatan belum bisa memberikan rekomendasi,” ujarnya. Namun Didi mengungkapkan, peristiwa kecelakaan tersebut tetap akan menjadi atensi dengan berkoordinasi bersama bidang lainnya di Dishub Samarinda.
“Kemungkinan karena faktor gelap atau minim penerangan sehingga pengguna jalan tidak melihat barier itu. Mudah-mudahan nanti lampu penerangan bisa difungsikan agar pembatas itu bisa terlihat,” pungkasnya.(oke/beb)