SAMARINDA KOTA. Memasuki bulan Ramadan, kenaikan harga barang pokok penting (bapokting) atau sembako, seakan menjadi tren yang biasa terjadi setiap tahun. Namun tidak demikian dengan tahun ini, lantaran gejolak ekonomi sudah mulai terasa sejak awal tahun.
Masing-masing daerah diminta untuk berupaya untuk menekan inflasi, agar tidak terlalu bergejolak. Hal ini pun diingatkan kembali oleh Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Subandi.
Ia pun mengharapkan dari Pemkot Samarinda bisa mengintervensi dari sejumlah pasar tradisional agar harga tetap stabil. “Agar harga tetap terjaga, pemerintah perlu menjamin ketersediaan barang agar cukup untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Subandi.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menekankan agar Pemkot Samarinda perlu terjun langsung untuk mengendalikan sejumlah distributor termasuk pedagang di pasaran. Sebab di momen Ramadan ini, memang banyak pelaku usaha yang berusaha menguasai pasar dan memainkan harga.
Sehingga Koordinator Komisi II DPRD Samarinda ini mengharapkan, ada upaya dari pemerintah untuk merangkul para distributor dan pelaku usaha, agar tidak mengambil banyak keuntungan di momen ini. “Pemkot melalui Dinas Perdagangan harus bisa melakukan intervensi pasar, jika diperlukan saat ada gejolak harga, pemerintah bisa menggelar operasi pasar,” terangnya.
Sebab di tengah bulan puasa ini seharusnya masyarakat terutama umat muslim bisa menjalankan ibadah dengan tenang. Sehingga dibutuhkan upaya dari pemerintah untuk menjamin kebutuhan masyarakat agar harganya tidak bergejolak.
“Misal harga sedikit naik, paling barang tetap ada. Jangan sampai terjadi inflasi yang tinggi karena kurangnya stok barang,” pungkasnya. (adv/hun/beb)