BAGI umat muslim, bulan Ramadan adalah momen yang paling dinanti dalam setiap tahun. Mulai dari Pasar Ramadan yang menyediakan berbagai jenis kuliner, hingga momen berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat.
Ada yang memilih berbuka di rumah dan ada juga yang lebih suka berbuka di sejumlah rumah makan, kafe atau bahkan restoran. Beda usia beda juga pilihannya, termasuk para generasi Z yang kini menguasai dunia digital. Bagi Gen Z awal usia mereka sudah berada di atas 20 tahun. Kebiasaan mereka tentu tidak sama mereka yang berbeda generasi.
Seperti yang diungkapkan Dandi, momen yang paling ia tunggu di bulan ini biasasnya memang momen buka bersama. Selain bersama keluarga, ia juga memiliki tempat langganan untuk berbuka puasa. Salah satunya tempat makan yang sudah lama hits di kalangan mahasiswa, yaitu My Caramel di Jalan Pramuka.
“Karena worth it dan cocok untuk buka bareng teman-teman,” ujar Dandi. Menurutnya momen buka bersama tak melulu harus di kafe yang mahal, sebab yang terpenting adalah kebersamaan bersama keluarga maupun bersama teman. Tak jarang momen berbuka puasa ini juga dijadikan sebagai ajang untuk reuni bersama teman sekolah atau teman kampus.
Sama halnya yang diungkapkan Pia, di awal Ramadan ini ia lebih banyak menghabiskan waktu berbuka bersama keluarga. Sebab hal itu sudah menjadi kewajiban dalam tradisi keluarganya, sebelum berbuka di luar bersama kerabatnya.
“Kalau sama teman biasanya kami langsung mencari tempat masakan Padang, setelah itu habis tarawih baru cari tempat nongkrong,” bebernya.
Pia sendiri mengakui momen yang paling ia tunggu saat Ramadan adalah bermain kembang api. Sebab selain menjelang Tahun Baru, biasanya ia juga bermain kembang api bersama teman-temannya.
“Kadang beli mercon juga. Sama yang paling ditunggu-tunggu itu THR, biasanya menjelang lebarang pasti ada,” tuturnya.
Lain halnya dengan Puja, ia justru lebih banyak menghabiskan waktu berbuka bersama keluarganya dengan suasana kehangatan di rumah. Sebab menurutnya momen buka bersama dengan keluarga jarang terjadi saat hari-hari biasa.
“Jadi suasana kehangatan jadi lebih dapat, tapi sesekali memang ada bukber bareng teman-teman di kafe atau resto untuk sekadar ngobrol-ngbrol. Tapi lebih banyak di rumah sama keluarga,” ujar Puja.
Memang harus diakui momen menunggu berbuka puasa akan lebih seru bersama-sama dengan keluarga maupun kerabat. Selain itu yang tak kalah seru adalah takjil Ramadan yang disediakan di beberapa ruas jalan.
“Kalau di lingkungan rumah juga kadang masih ada lomba-lomba seperti beduk sahur, tapi sejak Covid-19 ditiadakan. Mudahan tahun ini digelar lagi,” pungkasnya. (hun/nha)