SAMARINDA KOTA. Setelah penantian lama, akhirnya Kota Samarinda bisa membawa pulang penghargaan adipura, berupa sertifikat. Setelah sebelumnya pada tahun 2013 sertifikat itu sempat mampir dan jauh sebelumnya pada 1995 silam, piala Adipura juga sempat mampir di kota ini.
Atas hal ini Pemkot Samarinda memang sedang berupaya agar penghargaan tahun berikutnya bisa naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini pun didukung oleh Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie.
Ia kembali mengingatkan bahwa sebelumnya Pemkot Samarinda pernah berencana bekerja sama dengan pihak ketiga, untuk melakukan pengolahan sampah dengan, yaitu PT Sera. Hanya saja dari dewan sendiri belum mendapat kepastian dari dinas terkait, dalam hal ini DLH Kota Samarinda. Berdasarkan informasi yang ia terima justru kerjasama tersebut masih dalam tahap pengkajian.
“Kalau itu terwujud sebenarnya bagus, karena bukan hanya limbah plastik tapi semua jenis sampah bisa diolah menjadi energi terbarukan,” tuturnya.
Mengenai pengelolaan sampah saat ini kata Novan sebenarnya masih belum maksimal. Sekalipun terlihat ada beberapa pertokoan maupun mal menyediakan tempat sampah dengan dibedakan sesuai dengan jenisnya, terdiri dari sampah organik, non organik dan sampah B3. “Namun saat pengangkutan, tetap disatukan sampahnya. Jadi kan sebenarnya kurang efektif juga,” terang Politikus Partai Golongan Karya (Golkar).
Ia pun mengharapkan ke depannya dari Pemkot Samarinda juga menyediakan Tempat Penampungan Sementata (TPS) maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang disesuaikan dengan jenisnya. Tentunya hal ini memang tak bisa hanya mengharapkan APBD Kota Samarinda. “Biar bagaimana pun ini Ibu Kota Kaltim, seharusnya ada dukungan juga dari pemprov,” pungkasnya. (adv/hun/beb)