KARANG ASAM. Kabar penculikan di Samarinda bukan berita hoaks. Faktanya pelaku penculikan yang pernah menghebohkan warga Rapak Dalam pada 2 Desember 2022 memang benar-benar terjadi. Korban penculikan ketika itu adalah remaja perempuan berusia 13 tahun berinisial GW.
Remaja yang beralamatkan di Rapak Dalam itu diculik dan dibawa ke sebuah bangunan kosong di Jalan Soekarno Hatta, KM 12, Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar). Pelaku penculikan sekalgus predator anak di bawah umur itu ternyata adalah Hendra Yanto (43), warga Simpang Pair, Palaran.
Beruntung ketika itu GW yang juga pelajar SMP tersebut berhasil kabur ketika hendak diruda paksa Hendra di semak-semak belakang bangunan kosong. Gagal melancarkan aksi kejahatan pertama, Hendra rupanya masih belum puas dan kembali melakukan penculikan pada Senin (13/3) pekan lalu.
Korban penculikan kedua Hendra adalah murid SD berusia 12 tahun -sebut saja Jingga. Jingga diculik dari kawasan Samarinda Seberang ketika berjalan kaki menuju ke sekolahnya. Hendra ketika itu membawa Jingga ke sebuah pondok atau warung kosong di Desa Putak, RT 15, Loa Duri, Loa Janan, Kukar.
Nasib Jingga lebih buruk dari GW. Bocah malang itu sempat diperlakukan tidak senonoh oleh Hendra. Setelah puas menyalurkan hasrat menyimpangnya, Hendra lantas merampas anting yang dikenakan Jingga sebelum akhirnya bocah malang tersebut ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan hingga ditolong warga setempat.
Kedua kasus peculikan, pencabulan, dan perampasan tersebut ditangani Polsek Samarinda Seberang di-back up Satreskrim Polresta Samarinda dan Jatanras Polda Kaltim. Tim gabungan itu akhirnya berhasil meringkus Hendra Selasa (21/3) lalu.
“Pelaku (Hendra, Red) melakukan kejahatannya dengan disertai ancaman akan melukai sampai menghilangkan nyawa korbannya jika melawan atau berteriak,” beber Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli. Ary menjelaskan, di awal membujuk korbannya agar mau ikut, Hendra menggunakan cara meminta tolong atau meminta bantuan.
“Meminta tolong untuk membawakan sesuatu. Namun kenyataannya korban malah dibawa ke suatu tempat lalu dicabuli kemudian perhiasannya dirampas selanjutnya ditinggalkan,” pungkasnya. (oke/nha)