TENGGARONG. Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kukar, terus melakukan antisipasi terhadap aksi balapan liar. Khususnya selama Ramadan atau bulan puasa ini. Sejumlah lokasi rawan terus ditempatkan petugas. Sementara bagi pelaku balapan liar, telah menunggu sanksi tegas. Berupa sita kendaraan sebagai bukti pelanggaran (Tilang) serta denda.
“Sepeda motor dipakai balapan liar itu ditahan. Sebagai bukti pelanggaran. Ditambah sanski denda, sesuai aturan dilanggar si pelaku. Misalnya tidak pakai helm, tak memiliki surat-surat kendaraan dan lain-lain. Kendaraan disita akan dikembalikan ke pemilik, setelah persidangan kasusnya selesai di Pengadilan,” tegas Kapolres AKBP Hari Rosena melalui Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Kukar AKP Reza Pratama R Yusuf kepada wartawan, Selasa (28/3).
Tindakan tegas memang perlu diterapkan kepada pembalap liar. Lantaran aksi itu mengganggu ketertiban berlalulintas. Bahkan tidak jarang menimbulkan bahaya, berupa kecelakaan lalu lintas (Lakalnatas). Meninmpa para pelaku balapan liar itu sendiri, maupun pemakai jalan lainnya. Itulah makanya balapan liar dipastikan membuat resah masyarakat.
“Tapi sepanjang minggu pertama Ramadan ini, belum ada kami temukan aktivitas balapan motor liar di Tenggarong dan sekitarnya,” tambah Reza, demikian Kasat Lantas Polres Kukar ini akrab disapa.
Memang, selain mengganggu pengguna jalan lainnya, banyak lagi dugaan pelanggaran dilakukan peserta balapan liar membuat resah warga. Apalagi biasanya kondisi kendaraan digunakan pelaku balap liar, tidak sesuai ketentuan. Seperti pakai knalpot brong dan tidak menggunakan helm. Tidak sedikit pula si pelaku belum memiliki atau tidak membawa SIM dan STNK.
“Petugas patroli kami ada sempat mendapati kelompok remaja, diduga hendak balapan liar di Tenggarong. Jadi mereka langsung diamankan. Dibawa ke Mako Satlantas ini dan para orangtua bersangkutan dipanggil. Kami memang berharap para orangtua juga turut mencegah balapan liar. Dengan aktif mengawasi kegiatan anak-anak berusia remaja. Kan sangat disayangkan jika bulan suci seperti ini, malah berbuat buruk. Padahal kesempatan baik beribadah,” katanya lagi.
Patroli dilaksanakan petugas Satlantas, menyisir sejumlah lokasi rawan balapan liar di bilangan Kota Raja Tenggarong dan sekitarnya. Pengawasan polisi ke sejumlah titik itu dilakukan sampai menjelang sahur. Lantaran biasanya, para pelaku balapan liar beraksi menjelang warga makan sahur. Lantaran situasi jalan raya terbilang sepi.
“Setelah tarawih sampai menjelang warga melaksanakan santap sahur, kerab digunakan kelompok remaja melakukan balapan liar. Nah di waktu-waktu itulah patroli petugas kami bergerak menyisir ke sejumlah lokasi rawan dimaksud. Seperti di bawah Jembatan Kartanegara serta Jalan Pesut Tenggarong. Ada pula di jalur poros Tenggarong Seberang-Samarinda dan lainnya,” urai Reza.(idn/beb)