SAMARINDA KOTA. Libur yang diberikan manajemen Borneo FC Samarinda pada para pemain, berakhir malam tadi. Ya, di Stadion Segiri para pemain menjalani latihan usai libur selama 5 hari. Latihan dijalankan malam hari, karena mayoritas pemain Pesut Etam sedang berpuasa Ramadan.
Selain itu, latihan malam juga untuk adaptasi karena dua pertandingan kandang terakhir dimainkan malam hari. Namun sebelum latihan dilakukan, para pemain beragama musim terlebih dahulu menjalankan salat Isya dan Tarawih berjamah di salah satu ruangan di Stadion Segiri.
“Latihan malam kami jalankan setelah salat Tarawih. Jadi pemain yang muslim kami ajak salat bersama di stadion, untuk selanjutnya latihan bersama di lapangan,” ujar Dandri Dauri, manajer Borneo FC. Dikatakannya, latihan memang harus dijalankan malam karena selain pertandingan dimulai pukul 21.30 Wita, para pemain juga sudah cukup lama tak merasakan main di waktu yang agak malam.
Seperti diketahui, sebelum tragedi Kanjuruhan PT LIB sebagai operator kompetisi banyak memainkan pertandingan pada pukul 21.30 Wita. Namun setelahnya, pertandingan paling malam dimulai pukul 18.00 Wita. Namun di bulan Ramadan, jam pertandingan dimainkan lebih malam atau setelah salat Tarawih usai.
“Tapi saya pikir bermain lebih malam tak ada masalah pada pemain. Mereka hanya perlu adaptasi sedikit. Jadi latihan malam dua kali saja saya rasa sudah tak masalah bagi pemain,” terangnya. Dandri sendiri berharap pemain benar-benar maksimal dalam latihan jelang laga kontra Bali United. Sebab laga ini menjadi salah satu yang bergengsi bagi Borneo FC saat main di kandang.
“Semua orang tahu bagaimana sejarah Bali United yang sangat erat dengan Samarinda. Jadi saya berharap kami bisa maksimal di pertandingan nanti agar bisa memenangkan pertandingan,” harapnya. (upi)