AIR PUTIH. Pelaku pembunuhan Sahrani (35) warga Makroman, Sambutan di sebuah kebun di Jalan Rawa Sari 4, RT 47, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu pada Selasa (28/3) hingga kini belum tertangkap atau menyerahkan diri.
Polisi tengah berupaya memburu pelaku pembunuhan. Dugaan pembunuhan mengarah kepada Sofi Sofiyanor (37) berdasarkan kronologis awal sebelum jasad Sahrani ditemukan tewas bersimbah darah di area kebun tersebut. Sahrani merupakan suami baru dari Ratnawati, usai bercerai dari Sofi sekitar tiga bulan yang lalu. Sahrani dan Ratnawati menikah siri pada Senin (27/3) sekitar pukul 21.00 Wita.
Meski resmi menikah, keduanya belum sempat menikmati malam pertama. Pasalnya, kegaduhan terjadi saat Sofi datang tak lama selepas Sahrani dan Ratnawati menikah. Sofi datang sekitar pukul 01.30 Wita. Adu mulut terjadi lantaran Sofi tidak terima Ratnawati menikah dengan laki-laki lain.
Adu mulut antara suami, mantan suami dan mantan istri ini pun terjadi. Warga yang bersiap santap sahur pun jadi terganggu. Pertengkaran di permukiman padat penduduk ini selesai setelah Sahrani dan Sofi tiba-tiba menghilang. Barulah pagi harinya, ditemukan jasad Sahrani di selokan air kebun warga sekitar pukul 07.00 Wita.
Saat ditemukan. Terdapat tujuh luka tikaman di tubuhnya. Kuat dugaan luka tersebut diakibatkan senjata tajam saat bertengkar dengan Sofi. Usai jasad Sahrani ditemukan, Sofi pun tiba-tiba menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Sementara jasad Sahrani di bawa ke RSUD AW Sjahranie.
Ketua RT 47, Nur Fatimah mengatakan, dirinya baru mengetahui jika Ratnawati dan Sahrani telah menikah siri pada pagi hari saat jasad Sahrani ditemukan. Meski begitu, dirinya tahu jika Ratnawati telah bercerai dengan Sofi sekitar bulan Desember 2022 lalu. Pasca mendapatkan laporan dari warganya tersebut dirinya pun langsung bergegas menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Saya tanya Ratnawati. Katanya yang meninggal itu suami sirinya, dan baru menikah siri tadi malam, sambil menunjukkan surat buktinya,” kata Nur Fatimah. Meski merupakan kabar duka, Fatimah menyayangkan jika Ratnawati tidak melapor pada dirinya akan pernikahannya itu.
“Pas ada kejadian ini baru tahu dan dia laporkan,” kesalnya. Dilain pihak, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Reskrim Kompol Rengga Puspo Saputro menegaskan, pihaknya tengah memburu keberadaan pelaku pembunuhan sadis tersebut.
Segala informasi dari masyarakat yang mengarah pada keberadaan pelaku sangat diharapkan agar pelaku segera dapat dibekuk untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
“Anggota sudah menyebar termasuk kerja sama dengan Polsek dan jajaran. Semoga segera tertangkap,” singkat Rengga. (kis/beb)